Kamis, 23 Maret 2017

Contoh analisis jurnal



TUGAS LAPORAN PRAKTIKUM
BIOLOGI DASAR
ANALISIS JURNAL

“KEANEKARAGAMAN SPESIES AMFIBI DAN REPTIL DIKAWASAN SUAKA MARGASATWA SERMO DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA”


Oleh
                     Nama                  :  Ayu Fardany Pramesty
                     NIM                    : 160210103075
                     Program Studi      : Pendidikan Biologi

  

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JEMBER
2016
I.         Identitas Jurnal
Yudha, D.S. et al.2015. Keanearagaman Spesies Amfibi dan Reptil di Kawasan Suaka Margasatwa Sermo Daerah Istimewa Yogyakarta. Jurnal Mipa Vol.38 No.1. 2015. Hal: 7-12.
II.      Tujuan
2.1     Melakukan penelitian untuk mengetahui keanekaragaman jenis-jenis   herpetofauna seperti spesies amfibi dan reptil yang tersebar dikawasan Suaka Margasatwa Sermo daerah Istimewa Yogyakarta.
2.2   Memonitoring jenis herpetofauna (Amfibi dan Reptil) secara rutin untuk memantau keanekaragaman jenis amfibi dan reptil yang mengalami penambahan atau pengurangan jumlah spesies, yang tersebar dikawasan Suaka Margasatwa Sermo Daerah Istimewa Yogyakarta.
III.   Fakta Jurnal
Adapun fakta-fakta jurnal dari hasil penelitian penulis terhadap jurnal penelitiannya tersebut antara lain yaitu:
1.        Amfibi terbagi dalam 3 Ordo, yaitu Caudata (salamander), Anura (katak dan kodok) dan Gymnophiona (amfibi tak berkaki);
2.        Amfibi adalah vertebrata yang memiliki dua fase kehidupan pada dua lingkungan yang berbeda. Ketika menetas hidup di air dan bernafas dengan insang, kemudian saat dewasa hidup di daratdanbernafas dengan paru-paru;
3.        Reptil merupakan vertebrata yang bersisik, fertilisasi internal, telur bercangkang, dan kulit tertutup sisik. Kulit yang ditutupi sisik akan meminimalkan kehilangan cairan tubuh, sehingga reptile dapat bertahan di lingkungan darat yang kering;
4.     Secara umum habibat amfibi dan reptile terbagi menjadi 5 yakni terrestrial, arboreal, akuatik, semi akuatik, dan fossorial. Reptil dan amfibi menghuni hamper seluruh permukaan bumi, kecuali di antartika;
5.        Kelompok hewan reptile dan amfibi lebih dikenal dengan herpeto fauna;
6.     Sermo merupakan salahsatu SuakaMargasatwa (SM) yang bernaung di bawah Balai Konservasi Sumber Daya AlamYogyakarta;
7.        Sebagian besar wilayah Suaka Margasatwa  Sermo didominasi dengan pohon produksi seperti jati dan kayuputih;
8.      Wilayah Suaka Margasatwa Sermo merupakan habitat bagi berbagai jenis hewan diantaranya herpeto fauna.
9.   Penelitian ini merupakan kerjasama antara Kelompok Studi Herpetologi (KSH) Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Yogyakarta;
10.    Pengambilan sampel dilakukan selama dua hari yaitu tanggal 13-14 Januari 2013, menggunakan metode sampling perpaduan antaraVES (Visual Encounter Survey), Time Search, dan Road Cruising;
11.    Semua amfibi dan reptile ditangkap untuk di identifikasi, dan masing-masing satuin divide setiap spesies dijadikan voucher spesimen;
12.    Setiap satu spesies dilakukan morfometri, kemudian specimen dilepas kembali ketempat semula.
13.    Lokasi penelitian dibagi menjadi lima bagian, yaitu Hutan Sekunder I (HS I, berada di bagian utara dari pintu masuk waduk sermo), Hutan Sekunder II (HS II, berada di bagian utara dari pintu masuk Waduk Sermo), sungai besar di batas kawasan SM Sermo (berada di bagian selatan dari pintu masuk waduk sermo), ladang, dan jalan raya menuju SM Sermo (berada di bagian barat dari pintu masuk waduk sermo;
14.    Sampling herpeto fauna dilakukan pada tiga titik yang berbeda, yaitu bagian selatan, utara, dan barat dari pintu masuk Waduk Sermo;
15.  Bagian selatan didominasi oleh pohon berkayu dengan sedikit semak-semak. Bagian ini memiliki kerapatan 60% dan penutupan  batang 40%, dengan keadaan kering dan suhu udara yang panas pada siang hari dan hangat pada malam hari;
16.    Bagian utara didominasi oleh pohon kayu putih dengan lantai hutan ditutupi seresahan yang sangat tebal. Kerapatan pada bagian ini 60% sehingga keadaan cuaca relative lebih sejuk dibandingkan bagian selatan, tidak ada semak-semak pada bagian ini;
17.    Bagian barat didominasi oleh pohon berkayu dan semak-semak, dengan penutupan 70%. Daerah ini merupakan daerah yang paling dekat dengan Waduk Sermo. Daerah ini juga memiliki beberapa aliran air kecil di bawah jalan;
18.    Pertemuan herpeto fauna paling banyak adalah di jalan raya. Hal ini karena SM Sermo tidak memiliki sungai permanen, sedangkan air dalam jumlah besar terdapat di Kawasan Waduk Sermo yang berada di luar wewenang BKSDA Yogyakarta. Antara Suaka Marga Satwa Sermo dan Waduk Sermo dipisahkan oleh jalan raya, sehingga sebagian besar individu yang ditemukan sedang melintasi (menyebrangi) jalan raya diantara kedua lokasi;
19.    Pada awal pembuatannya, kawasan hutan SM Sermo merupakan hutan negara dengan fungsi sebagai hutan produksi. Kemudian fungsi kawasan hutan dirubah menjadi hutan lindung. Vegetasi yang ada di hutan ini mulai ditanam dari tahun 1940-an sampai tahun 1990-an.
20.    Dari hasil pengamatan, diketahui bahwa amfibi dan reptil yang berada di lokasi ini sangat bergantung pada tipe habitatnya.
21.   Hasil identifikasi diperoleh lima spesies amfibi dan tiga belas spesies reptil. Spesies amfibi yang diemukan di kawasan Suaka Margasatwa Sermo adalah Fejervarya limnocharis,Duttaphrynus melanostictus, Ingerophrynus biporcatus, Polypedates leucomystax,dan Kaloula baleata. Reptil yang ditemukan terdiri atas dua Subordo, yaitu Subordo Serpentes (ular) dan Subordo Lacertilia (kadal). Subordo Serpentes yang ditemukan terdiri dari empat spesies, yaitu Ahaetulla prasina, Rhabdophis subminiatus, Pareas carinatusdan Rhamphotyphlops braminus. Subordo Lacertilia yang ditemukan terdiri dari sembilan spesies, yaitu Draco volans, Dasia olivacea, Eutropis multifasciata, Eutropis rugifera, Hemidactylus frenatus, Gekko gecko, Cyrtodactylus marmoratus, Lygosoma quadrupes, dan Hemiphyllodactylus typus.

IV.   Pembahasan
Kawasan Suaka Margasatwa Sermo merupakan salah satu kawasan hutan lindung yang terdapat di daerah Istimewa Yogyakarta. Kawasan tersebut merupakan habitat bagi berbagai jenis tumbuhan dan hewan, salah satunya adalah herpetofauna (amfibi dan reptil). Amfibi terbagi dalam 3 Ordo, yaitu Caudata (salamander), Anura (katak dan kodok) dan Gymnophiona (amfibi tak berkaki).Amfibi adalah vertebrata yang memiliki dua fase kehidupan pada dua lingkungan yang berbeda. Ketika menetas hidup di air dan bernafas dengan insang, kemudian saat dewasa hidup di darat dan bernafas dengan paru-paru. Sedangkan Reptil merupakan vertebrata yang bersisik, fertilisasi internal, telur bercangkang, dan kulit tertutup sisik. Kulit yang ditutupi sisik akan meminimalkan kehilangan cairan tubuh, sehingga reptil dapat bertahan di lingkungan darat yang kering. Secara umum habibat amfibi dan reptil terbagi menjadi 5 yakni terrestrial, arboreal, akuatik, semi akuatik, dan fossorial. Reptil dan amfibi menghuni hampir seluruh permukaan bumi, kecuali di antartika. Kelompok hewan reptil dan amfibi lebih dikenal dengan herpetofauna. Kelompok hewan ini perlu dipelajari, karena manfaatnya bagi lingkungan dan manusia.Penelitian ini merupakan penelitian eksplorasi di daerah Suaka Margasatwa (SM) Sermo, Yogyakarta. Penelitian ini merupakan kerjasama antara Kelompok Studi Herpetologi (KSH) Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Yogyakarta. Pengambilan sampel dilakukan selama dua hari yaitu tanggal 13-14 Januari 2013, menggunakan metode sampling perpaduan antara VES (Visual Encounter Survey)yaitumetode yang digunakanagar herpetofauna lebih cepat ditemukan karena dilakukan pencarian secara aktif., Time Searchyaitumetode yang digunakan untuk membatasi waktu penelitian dan sumberdaya manusia dikarenakan kawasan Suaka Margasatwa Sermo sangat luas dan akan memakan waktu banyak untuk menjelajahi seluruh area atau kawasan daerahnya,dan Road Cruisingyaitu metode yang digunakan untuk menentukan arah penjelajahan, karena tidak semua area di kawasan Suaka Margasatwa Sermo dapat dijelajahi. Hal ini dikarenakan lebatnya semak yang ada atau karena memang tidak ada jalan ke daerah tertentu. Untuk tempat lokasi penelitiannya dibagi menjadi lima bagian, yaitu Hutan Sekunder I (HS I, berada di bagian utara dari pintu masuk waduk sermo), Hutan Sekunder II (HS II, berada di bagian utara dari pintu masuk Waduk Sermo), sungai besar di batas kawasan SM Sermo (berada di bagian selatan dari pintu masuk waduk sermo), ladang, dan jalan raya menuju SM Sermo (berada di bagian barat dari pintu masuk waduk sermo. Untuk Sampling herpetofauna sendiri dilakukan pada tiga titik yang berbeda, yaitu pertama bagian selatanyang didominasi oleh pohon berkayu dengan sedikit semak-semak, pada bagian ini memiliki kerapatan 60% dan penutupan batang 40%, dengan keadaan kering dan suhu udara yang panas pada siang hari dan hangat pada malam hari. Kedua bagian utara yang didominasi oleh pohon kayu putih dengan lantai hutan ditutupi seresahan yang sangat tebal, pada bagian ini Kerapatan pada bagian ini 60% sehingga keadaan cuaca relatif lebih sejuk dibandingkan bagian selatan, dan tidak ada semak-semak pada bagian ini. Sedangkan yang ketiga dibagian barat dari pintu masuk Waduk Sermo yang mana pada bagian ini didominasi oleh pohon berkayu dan semak-semak, dengan penutupan 70%, serta daerah pada bagian barat ini merupakan daerah yang paling dekat dengan Waduk Sermo dan daerah ini juga memiliki beberapa aliran air kecil di bawah jalan. Adapunidentifikasi herpetofauna dapat diketahui dari tabel yang telah dibuat yang berdasarkan hasil sampling herpetofauna (amfibi dan reptil) di kawasan Suaka Margasatwa Sermo.
Hasil sampling herpetofauna (amfibi dan reptil) di kawasan SM Sermo.
No.
Famili
Spesies
Lokasi Sampling
H.S.I
H.S
II
Sungai
Ladang
Jalan Raya
Kelas Amphibia
1.
Bufonidae
Duttaphrynus melanostictus

-
-
2.

Ingerophrynus biporcatus
-
-
-
    -
3.
Dicroglossidae
Fejervarya limnocharis
-
-
-
   -
4.
Microhylidae

Kaloula baleata
-
-
-
-
5.
Rhacophoridae

Polypedates leucomystax
-
-
-
Kelas Reptilia (Subordo Lacertilia)
6.
Agamidae
Draco volans

-
-
7.
Gekkonidae
Cyrtodactylus marmoratus
-
-
-
-
8.

Gekko gecko
-
-
-
-
9.

Hemidactylus frenatus
-
-
-
10.

Hemiphyllodactylus typus
-
-
-
-
11.
Scincidae
Dasia olivacea
-
-
-
12.

Eutropis multifasciata

-
-
13.

Eutropis rugifera
-
-
-
14.

Lygosoma quadrupes
-
-
-

    -
Kelas Reptilia (Subordo Serpentes)
15.
Colubridae

Ahaetulla prasina
-
-
-
16.

Pareas carinatus
-
-
-
-
17.

Rhabdophis subminiatus
-
-
-
-
18.
Typhlopidae

Ramphotyphlops braminus
-
-
-
    -
Total
8
0
6
2
14










Dari tabel tersebut dapat terlihat dan diketahui bahwa beberapa jenis herpetofauna yang paling banyak ditemui adalah dilokasi jalan raya sebanyak 14 jenis herpetofauna.Hal ini karena Suaka Margasatwa Sermo tidak memiliki sungaipermanen. Wilayah di dalam Suaka Margasatwa Sermo ini tidak terdapat sumber air yang tetap sehingga sungai-sungai kecil dialiri air hanya pada saat musim penghujan. Sedangkan air dalam jumlah besar terdapat di Kawasan Waduk Sermo yang berada di luar wewenang BKSDA Yogyakarta.Antara Suaka Margasatwa Sermo dan Waduk Sermo kedua lokasi ini dipisahkan oleh jalan raya, sehingga pada saat observasi di lokasi tersebut sebagian besar individu yang ditemukan sedang melintas (menyeberangi) jalan raya.Pada saat observasi di lokasi Hutan Sekunder I (HS I, berada di bagian utara dari pintu masuk waduk sermo) hasilnya, jenis herpetofauna hanya ditemukan 8 jenis herpetofauna. Pada  selanjutnya pada saat  observasi ke lokasi sungai hasilnya, jenis herpetofauna hanya ditemukan 6 jenis herpetofauna. Kemudian pada saat observasi ke lokasi ladang hasilnya, hanya 2 jenis herpetofauna yang ditemukan.Sedangkan pada saat observasi di lokasi Hutan Sekunder II (HS II, berada di bagian utara dari pintu masuk Waduk Sermo) hasilnya,jenis herpetofauna tidak ditemukan atau terlihat sama sekali dilokasi tersebut. Sebenarnya pada awal pembuatan kawasan hutan Suaka Margasatwa Sermo merupakan hutan negara dengan fungsi sebagai hutan produksi. Kemudian fungsi kawasan hutan tersebut dirubah menjadi hutan lindung. Vegetasi yang ada di hutan ini mulai ditanam dari tahun 1940-an sampai tahun 1990-an.Kondisi vegetasi pada Suaka Margasatwa Sermo ini menunjukkan bahwa tanaman yang ada di Suaka Margasatwa (SM) Sermo hampir homogen. Jenis tanamannya antara lain tanaman monokultur jenis jati, mahoni, akasia, eukaliptus dan kayu putih. Selain itu di dalam SM Sermo juga terdapat bangunan yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan air (reservoir). Jenistanaman yang sama seperti yang ditemukan di hutan tropis dan keberadaan tempat penyimpanan air ini menyebabkan keberadaan jenis herpetofauna (amfibi dan reptil) di kawasan ini patut untuk dikaji dan diteliti lebih lanjut agar dapat diketahui berapa banyak jenis herpetofauna yang berada di kawasan Suaka Margasatwa Sermo tersebut. Dari hasil pengamatan atau dari hasil penelitian yang telah dilakukan, diketahui bahwa jenis herpetofauna (amfibi dan reptil) yang berada di lokasi Suaka Margasatwa Sermo sangat bergantung pada tipe habitatnya. Sehingga jika ada perubahan habitat maka jenis amfibi dan reptil yang ada di Suaka Margasatwa Sermo pun akan ikut mengalami perubahan. Dan kemungkinan jumlah dan keragaman jenis herpetofauna (amfibi dan reptil) akan lebih banyak saat musim hujan, ini dikarenakan saat musim hujan akan banyak sungai-sungai kecil di dalam kawasan Suaka Margasatwa Sermo yang dialiri air dan menjadi habitat yang berpotensial banyak ditemukannya jenis herpetofauna (amfibi dan reptil) dikawasan tersebut.
V.      Refleksi
5.1     Manfaat
1.      Dengan berubahnya fungsi kawasan hutan Suaka Margasatwa yang tadi nya merupakan hutan negara yang berfungsi sebagai hutan produksi, sekarang berubah menjadi kawasan hutan lindung. Untuk melindungi berbagai jenis keanekaragaman hewan maupun tumbuhan yang tersebar di kawasan Suaka Margasatwa Sermo ini akibat ulah manusia yang tidak bertanggung jawab serta tidak peduli terhadap kelestarian berbagai keanekaragaman hewan dan keanekaragaman tumbuhan di daerah tersebut. Hal ini dikarenakan didaerah tersebut sebelum berubah fungsi menjadi hutan lindung, daerah Suaka Margasatwa Sermo tersebut sering dijumpai penyerobotan lahan pada petak tertentu dan dijadikan areal tumpangsari dan teradi perburuan satwa juga masih  terjadi karena keadaan Suaka Margasatwa Sermo sendiri yang sangat mudah dilalui oleh penduduk yang bermukim disekitar daerah Suaka Margasatwa tersebut
2.      Kondisi vegetasi pada Suaka Margasatwa Sermo menunjukkan bahwa tanaman yang ada di kawasan Suaka Marga Satwa Sermo hampir homogen. Terdapat berbagi jenis tanaman yang terdapat didaerah tersebut seperti tanaman monokultur jenis jati, mahoni, akasia, eukaliptus dan kayu putih. Selain itu di dalam Suaka Margasatwa Sermo juga terdapat bangunan yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan air (reservoir). Jenistanaman yang ada di Suaka Margsatwa Sermo tersebut sama seperti jenis tanaman yang ditemukan di hutan tropis dan keberadaan tempat penyimpanan air ini lah yang menyebabkan keberadaan amfibi dan reptil dapat di kaji atau dilakukan penelitian untuk mengetahui berapa banyak keanekaragaman hewan maupun tumbuhan yang ada di daerah tersebut termasuk tujuan dari penulisan juenal ini agar mengetahui berapa banyak  jenis herpetofauna (amfibi dan reptil) yang berada di kawasan Suaka Margasatwa Sermo.
3.      Dan dari hasil penelitian dan dibuat nya jurnal ini agar dapat menjadi sumber referensi sebagai bahan dalam pembelajaran atau untuk sumber referensi dalam mengkaji atau menyusun sebuah laporan, khususnya isi dari jurnal ini membahastentang berapa banyak  keanekaragaman spesies amfibi dan reptil yang menempati atau tersebar di kawasan daerah Suaka Margasatwa Sermo Daerah Istimewa Yogyakarta.
5.2     Kesimpulan
1.        Dari hasil penelitian yang telah telah dilakukan, oleh kerjasama antara Kelompok Studi Herpetologi (KSH) Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Yogyakarta. Bahwa dapat ditarik kesimpulan yaitu pada kawasan daerah Suaka Margasatwa Sermo teridentifikasi 5 spesies amfibi dan 13 spesies reptil. Spesies amfibi yang diemukan di kawasan Suaka Margasatwa Sermo adalah Fejervarya limnocharis,Duttaphrynus melanostictus, Ingerophrynus biporcatus, Polypedates leucomystax,dan Kaloula baleata. Reptil yang ditemukan terdiri atas dua Subordo, yaitu Subordo Serpentes (ular) dan Subordo Lacertilia (kadal). Subordo Serpentes yang ditemukan terdiri dari empat spesies, yaitu Ahaetulla prasina, Rhabdophis subminiatus, Pareas carinatus dan Rhamphotyphlops braminus. Subordo Lacertilia yang ditemukan terdiri dari sembilan spesies, yaitu Draco volans, Dasia olivacea, Eutropis multifasciata, Eutropis rugifera, Hemidactylus frenatus, Gekko gecko, Cyrtodactylus marmoratus, Lygosoma quadrupes, dan Hemiphyllodactylus typus. Dan beberapa jenis herpetofauna (amfibi dan reptil) banyak ditemukan dijalan raya pada kawasan Suaka Margasatwa Sermo.
2.        Masih diperlukannya penelitian lanjutan dengan durasi atau waktu yang lebih lama dengan minimal tiga kali ulangan untuk setiap kali sampling. Dan perlu memonitoring secara rutin keanekaragaman jenis herpetofauna yang ada dikawasan Suaka Margasatwa Sermo Daerah Istimewa Yogyakarta ini dikarenakan daerah nya yang sangat luas dan masih ada area bagian dari daerah kawasan tersebut yang tidak bisa dijelajahi,dikarenakan lebatnya semak yang ada atau karena memang tidak ada jalan ke daerah tertentu.

0 komentar:

Posting Komentar