TUGAS LAPORAN
PRAKTIKUM
BIOLOGI
DASAR
ANALISIS JURNAL
“KEANEKARAGAMAN SPESIES AMFIBI DAN REPTIL DIKAWASAN SUAKA
MARGASATWA SERMO DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA”
Oleh
Nama : Ayu Fardany
Pramesty
NIM : 160210103075
Program
Studi :
Pendidikan Biologi
PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN
ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JEMBER
2016
I.
Identitas Jurnal
Yudha,
D.S. et al.2015. Keanearagaman
Spesies Amfibi dan Reptil di Kawasan Suaka Margasatwa Sermo Daerah Istimewa
Yogyakarta. Jurnal Mipa Vol.38 No.1.
2015. Hal: 7-12.
II. Tujuan
2.1 Melakukan penelitian untuk
mengetahui keanekaragaman jenis-jenis herpetofauna
seperti spesies amfibi dan reptil yang tersebar dikawasan Suaka Margasatwa Sermo
daerah Istimewa Yogyakarta.
2.2 Memonitoring jenis herpetofauna
(Amfibi dan Reptil) secara rutin untuk memantau keanekaragaman jenis amfibi dan
reptil yang mengalami penambahan atau pengurangan jumlah spesies, yang tersebar
dikawasan Suaka Margasatwa Sermo Daerah Istimewa Yogyakarta.
III.
Fakta Jurnal
Adapun fakta-fakta jurnal dari hasil penelitian penulis
terhadap jurnal penelitiannya tersebut antara lain yaitu:
1.
Amfibi terbagi dalam 3 Ordo, yaitu Caudata (salamander),
Anura (katak dan kodok) dan Gymnophiona (amfibi tak berkaki);
2.
Amfibi adalah vertebrata yang
memiliki dua fase kehidupan pada dua lingkungan yang
berbeda. Ketika menetas hidup di air dan bernafas dengan insang, kemudian saat dewasa hidup di
daratdanbernafas dengan paru-paru;
3.
Reptil merupakan vertebrata
yang bersisik, fertilisasi internal, telur bercangkang, dan kulit tertutup sisik. Kulit yang
ditutupi sisik akan meminimalkan kehilangan cairan tubuh, sehingga reptile dapat bertahan di lingkungan darat yang kering;
4. Secara umum habibat amfibi dan reptile terbagi menjadi 5 yakni
terrestrial, arboreal, akuatik, semi akuatik, dan fossorial. Reptil dan amfibi menghuni hamper seluruh permukaan bumi, kecuali di
antartika;
5.
Kelompok hewan reptile dan amfibi lebih dikenal dengan herpeto fauna;
6. Sermo merupakan salahsatu SuakaMargasatwa (SM)
yang bernaung di bawah Balai Konservasi Sumber Daya AlamYogyakarta;
7.
Sebagian besar wilayah Suaka Margasatwa Sermo didominasi dengan pohon produksi seperti jati dan kayuputih;
8. Wilayah Suaka Margasatwa Sermo merupakan habitat bagi berbagai jenis hewan diantaranya herpeto fauna.
9. Penelitian ini merupakan kerjasama antara Kelompok Studi Herpetologi (KSH)
Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Yogyakarta;
10.
Pengambilan sampel dilakukan selama dua hari yaitu tanggal 13-14 Januari
2013, menggunakan metode
sampling perpaduan antaraVES
(Visual Encounter Survey), Time Search, dan Road Cruising;
11.
Semua amfibi dan reptile ditangkap untuk di identifikasi, dan masing-masing satuin divide setiap spesies dijadikan voucher
spesimen;
12.
Setiap satu spesies dilakukan morfometri, kemudian specimen dilepas kembali ketempat semula.
13.
Lokasi penelitian dibagi menjadi lima bagian,
yaitu Hutan Sekunder I (HS I,
berada di bagian utara dari pintu masuk waduk sermo), Hutan Sekunder II (HS II,
berada di bagian utara dari pintu masuk Waduk Sermo), sungai besar di batas kawasan SM Sermo
(berada di bagian selatan dari pintu masuk waduk sermo), ladang,
dan jalan raya menuju SM Sermo (berada
di bagian barat dari pintu masuk waduk sermo;
14.
Sampling herpeto fauna dilakukan pada tiga titik yang berbeda,
yaitu bagian selatan, utara, dan barat dari pintu masuk Waduk Sermo;
15. Bagian selatan didominasi oleh pohon berkayu dengan sedikit semak-semak. Bagian ini memiliki kerapatan 60% dan penutupan batang
40%, dengan keadaan kering dan suhu udara yang panas pada siang hari dan hangat pada malam hari;
16.
Bagian utara didominasi oleh pohon kayu putih dengan lantai hutan ditutupi seresahan yang sangat tebal. Kerapatan pada bagian ini 60% sehingga keadaan cuaca relative lebih sejuk dibandingkan bagian selatan, tidak ada semak-semak pada bagian ini;
17.
Bagian barat didominasi oleh pohon berkayu dan semak-semak, dengan penutupan 70%. Daerah
ini merupakan daerah yang paling
dekat dengan Waduk Sermo. Daerah ini juga memiliki beberapa aliran air kecil di
bawah jalan;
18.
Pertemuan herpeto fauna paling banyak adalah di jalan raya. Hal ini karena SM Sermo tidak memiliki sungai permanen, sedangkan air
dalam jumlah besar terdapat di Kawasan Waduk Sermo yang berada di
luar wewenang
BKSDA Yogyakarta. Antara Suaka Marga
Satwa Sermo dan Waduk Sermo dipisahkan oleh jalan raya, sehingga sebagian besar
individu yang ditemukan sedang melintasi (menyebrangi) jalan raya diantara
kedua lokasi;
19.
Pada awal pembuatannya, kawasan hutan SM Sermo merupakan hutan negara dengan fungsi sebagai hutan produksi. Kemudian fungsi kawasan hutan dirubah menjadi hutan lindung. Vegetasi yang
ada di hutan ini mulai ditanam dari tahun 1940-an sampai tahun 1990-an.
20.
Dari hasil pengamatan, diketahui bahwa amfibi dan reptil yang berada di
lokasi ini sangat bergantung pada tipe habitatnya.
21. Hasil identifikasi
diperoleh lima spesies amfibi dan tiga belas spesies reptil. Spesies amfibi
yang diemukan di kawasan Suaka Margasatwa Sermo adalah Fejervarya limnocharis,Duttaphrynus melanostictus, Ingerophrynus
biporcatus, Polypedates leucomystax,dan Kaloula
baleata. Reptil yang ditemukan terdiri atas dua Subordo, yaitu Subordo
Serpentes (ular) dan Subordo Lacertilia (kadal). Subordo Serpentes yang
ditemukan terdiri dari empat spesies, yaitu Ahaetulla
prasina, Rhabdophis subminiatus, Pareas carinatusdan Rhamphotyphlops braminus. Subordo Lacertilia yang ditemukan terdiri
dari sembilan spesies, yaitu Draco
volans, Dasia olivacea, Eutropis multifasciata, Eutropis rugifera, Hemidactylus
frenatus, Gekko gecko, Cyrtodactylus marmoratus, Lygosoma quadrupes, dan Hemiphyllodactylus typus.
IV.
Pembahasan
Kawasan Suaka Margasatwa Sermo
merupakan salah satu kawasan hutan lindung yang terdapat di daerah Istimewa
Yogyakarta. Kawasan tersebut merupakan habitat bagi berbagai jenis tumbuhan dan
hewan, salah satunya adalah herpetofauna (amfibi dan reptil). Amfibi terbagi
dalam 3 Ordo, yaitu Caudata (salamander), Anura (katak dan kodok) dan
Gymnophiona (amfibi tak berkaki).Amfibi adalah vertebrata yang memiliki dua
fase kehidupan pada dua lingkungan yang berbeda. Ketika menetas hidup di air
dan bernafas dengan insang, kemudian saat dewasa hidup di darat dan bernafas
dengan paru-paru. Sedangkan Reptil merupakan vertebrata yang bersisik,
fertilisasi internal, telur bercangkang, dan kulit tertutup sisik. Kulit yang
ditutupi sisik akan meminimalkan kehilangan cairan tubuh, sehingga reptil dapat
bertahan di lingkungan darat yang kering. Secara umum habibat amfibi dan reptil
terbagi menjadi 5 yakni terrestrial, arboreal, akuatik, semi akuatik, dan
fossorial. Reptil dan amfibi menghuni hampir seluruh permukaan bumi, kecuali di
antartika. Kelompok hewan reptil dan amfibi lebih dikenal dengan herpetofauna.
Kelompok hewan ini perlu dipelajari, karena manfaatnya bagi lingkungan dan
manusia.Penelitian ini merupakan penelitian eksplorasi di daerah Suaka
Margasatwa (SM) Sermo, Yogyakarta. Penelitian ini merupakan kerjasama antara
Kelompok Studi Herpetologi (KSH) Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada
Yogyakarta dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Yogyakarta.
Pengambilan sampel dilakukan selama dua hari yaitu tanggal 13-14 Januari 2013,
menggunakan metode sampling perpaduan antara VES (Visual Encounter Survey)yaitumetode yang digunakanagar herpetofauna lebih cepat ditemukan karena
dilakukan pencarian secara aktif., Time Searchyaitumetode yang digunakan untuk membatasi waktu
penelitian dan sumberdaya manusia dikarenakan kawasan Suaka Margasatwa Sermo
sangat luas dan akan memakan waktu banyak untuk menjelajahi seluruh area atau
kawasan daerahnya,dan Road Cruisingyaitu metode yang digunakan untuk menentukan arah penjelajahan,
karena tidak semua area di kawasan Suaka Margasatwa Sermo dapat dijelajahi. Hal
ini dikarenakan lebatnya semak yang ada atau karena memang tidak ada jalan ke
daerah tertentu. Untuk tempat lokasi penelitiannya dibagi menjadi lima bagian,
yaitu Hutan Sekunder I (HS I, berada di bagian utara dari pintu masuk waduk
sermo), Hutan Sekunder II (HS II, berada di bagian utara dari pintu masuk Waduk
Sermo), sungai besar di batas kawasan SM Sermo (berada di bagian selatan
dari pintu masuk waduk sermo), ladang, dan jalan raya menuju SM Sermo
(berada di bagian barat dari pintu masuk waduk sermo. Untuk Sampling
herpetofauna sendiri dilakukan pada tiga titik yang berbeda, yaitu pertama bagian
selatanyang didominasi oleh pohon berkayu dengan sedikit semak-semak, pada bagian
ini memiliki kerapatan 60% dan penutupan batang 40%, dengan keadaan kering dan
suhu udara yang panas pada siang hari dan hangat pada malam hari. Kedua bagian utara
yang didominasi oleh pohon kayu putih dengan lantai hutan ditutupi seresahan
yang sangat tebal, pada bagian ini Kerapatan pada bagian ini 60% sehingga
keadaan cuaca relatif lebih sejuk dibandingkan bagian selatan, dan tidak ada
semak-semak pada bagian ini. Sedangkan yang ketiga dibagian barat dari pintu
masuk Waduk Sermo yang mana pada bagian ini didominasi oleh pohon berkayu dan
semak-semak, dengan penutupan 70%, serta daerah pada bagian barat ini merupakan
daerah yang paling dekat dengan Waduk Sermo dan daerah ini juga memiliki
beberapa aliran air kecil di bawah jalan. Adapunidentifikasi herpetofauna dapat
diketahui dari tabel yang telah dibuat yang berdasarkan hasil sampling
herpetofauna (amfibi dan reptil) di kawasan Suaka Margasatwa Sermo.
Hasil sampling
herpetofauna (amfibi dan reptil) di kawasan SM Sermo.
No.
|
Famili
|
Spesies
|
Lokasi Sampling
|
|||||
H.S.I
|
H.S
II
|
Sungai
|
Ladang
|
Jalan Raya
|
||||
Kelas
Amphibia
|
||||||||
1.
|
Bufonidae
|
Duttaphrynus
melanostictus
|
![]() |
-
|
![]() |
-
|
![]() |
|
2.
|
Ingerophrynus biporcatus
|
![]() |
-
|
-
|
-
|
-
|
||
3.
|
Dicroglossidae
|
Fejervarya limnocharis
|
![]() |
-
|
-
|
-
|
-
|
|
4.
|
Microhylidae
|
Kaloula baleata
|
-
|
-
|
-
|
-
|
![]() |
|
5.
|
Rhacophoridae
|
Polypedates leucomystax
|
-
|
-
|
![]() |
-
|
![]() |
|
Kelas
Reptilia (Subordo Lacertilia)
|
||||||||
6.
|
Agamidae
|
Draco volans
|
![]() |
-
|
![]() |
-
|
![]() |
|
7.
|
Gekkonidae
|
Cyrtodactylus marmoratus
|
-
|
-
|
-
|
-
|
![]() |
|
8.
|
Gekko gecko
|
-
|
-
|
-
|
-
|
![]() |
||
9.
|
Hemidactylus frenatus
|
![]() |
-
|
-
|
-
|
![]() |
||
10.
|
Hemiphyllodactylus typus
|
-
|
-
|
-
|
-
|
![]() |
||
11.
|
Scincidae
|
Dasia olivacea
|
![]() |
-
|
-
|
-
|
![]() |
|
12.
|
Eutropis multifasciata
|
![]() |
-
|
![]() |
-
|
![]() |
||
13.
|
Eutropis rugifera
|
![]() |
-
|
-
|
-
|
![]() |
||
14.
|
Lygosoma quadrupes
|
-
|
-
|
-
|
![]() |
-
|
||
Kelas
Reptilia (Subordo Serpentes)
|
||||||||
15.
|
Colubridae
|
Ahaetulla prasina
|
-
|
-
|
![]() |
-
|
![]() |
|
16.
|
Pareas carinatus
|
-
|
-
|
-
|
-
|
![]() |
||
17.
|
Rhabdophis subminiatus
|
-
|
-
|
-
|
-
|
![]() |
||
18.
|
Typhlopidae
|
Ramphotyphlops braminus
|
-
|
-
|
-
|
![]() |
-
|
|
Total
|
8
|
0
|
6
|
2
|
14
|
|||
Dari tabel tersebut dapat
terlihat dan diketahui bahwa beberapa jenis herpetofauna yang paling banyak
ditemui adalah dilokasi jalan raya sebanyak 14 jenis herpetofauna.Hal
ini karena Suaka Margasatwa Sermo tidak memiliki sungaipermanen. Wilayah di dalam Suaka Margasatwa Sermo ini
tidak terdapat sumber air yang tetap sehingga sungai-sungai kecil dialiri air
hanya pada saat musim penghujan. Sedangkan air dalam jumlah besar terdapat di
Kawasan Waduk Sermo yang berada di luar wewenang BKSDA Yogyakarta.Antara Suaka Margasatwa Sermo dan Waduk Sermo kedua lokasi ini
dipisahkan oleh jalan raya, sehingga pada saat observasi di lokasi tersebut sebagian
besar individu yang ditemukan sedang melintas (menyeberangi) jalan raya.Pada
saat observasi di lokasi Hutan Sekunder I (HS I, berada di bagian utara dari
pintu masuk waduk sermo) hasilnya, jenis herpetofauna hanya ditemukan 8 jenis
herpetofauna. Pada selanjutnya pada
saat observasi ke lokasi sungai
hasilnya, jenis herpetofauna hanya ditemukan 6 jenis herpetofauna. Kemudian
pada saat observasi ke lokasi ladang hasilnya, hanya 2 jenis herpetofauna yang
ditemukan.Sedangkan pada saat observasi di lokasi Hutan Sekunder II (HS II,
berada di bagian utara dari pintu masuk Waduk Sermo) hasilnya,jenis herpetofauna tidak
ditemukan atau terlihat sama sekali dilokasi tersebut. Sebenarnya pada awal
pembuatan kawasan hutan Suaka Margasatwa Sermo merupakan hutan negara dengan
fungsi sebagai hutan produksi. Kemudian fungsi kawasan hutan tersebut dirubah
menjadi hutan lindung. Vegetasi yang ada di hutan ini mulai ditanam dari tahun
1940-an sampai tahun 1990-an.Kondisi vegetasi pada Suaka Margasatwa Sermo ini
menunjukkan bahwa tanaman yang ada di Suaka Margasatwa (SM) Sermo hampir
homogen. Jenis tanamannya antara lain tanaman monokultur jenis jati, mahoni,
akasia, eukaliptus dan kayu putih. Selain itu di dalam SM Sermo juga terdapat
bangunan yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan air (reservoir).
Jenistanaman yang sama seperti yang ditemukan di hutan tropis dan keberadaan
tempat penyimpanan air ini menyebabkan keberadaan jenis herpetofauna (amfibi dan
reptil) di kawasan ini patut untuk dikaji dan diteliti lebih lanjut agar dapat
diketahui berapa banyak jenis herpetofauna yang berada di kawasan Suaka
Margasatwa Sermo tersebut. Dari hasil pengamatan atau dari hasil penelitian yang telah
dilakukan, diketahui bahwa jenis herpetofauna (amfibi dan reptil) yang berada
di lokasi Suaka Margasatwa Sermo sangat bergantung pada tipe habitatnya.
Sehingga jika ada perubahan habitat maka jenis amfibi dan reptil yang ada di Suaka
Margasatwa Sermo pun akan ikut mengalami perubahan. Dan kemungkinan jumlah dan
keragaman jenis herpetofauna (amfibi dan reptil) akan lebih banyak saat musim
hujan, ini dikarenakan saat musim hujan akan banyak sungai-sungai kecil di
dalam kawasan Suaka Margasatwa Sermo yang dialiri air dan menjadi habitat yang berpotensial
banyak ditemukannya jenis herpetofauna (amfibi dan reptil) dikawasan tersebut.
V.
Refleksi
5.1
Manfaat
1.
Dengan berubahnya fungsi kawasan hutan Suaka Margasatwa yang
tadi nya merupakan hutan negara yang
berfungsi sebagai hutan produksi, sekarang berubah menjadi kawasan hutan
lindung. Untuk melindungi berbagai jenis keanekaragaman hewan maupun tumbuhan
yang tersebar di kawasan Suaka Margasatwa Sermo ini akibat ulah manusia yang
tidak bertanggung jawab serta tidak peduli terhadap kelestarian berbagai
keanekaragaman hewan dan keanekaragaman tumbuhan di daerah tersebut. Hal ini
dikarenakan didaerah tersebut sebelum berubah fungsi menjadi hutan lindung, daerah Suaka
Margasatwa Sermo tersebut sering
dijumpai penyerobotan lahan pada petak tertentu dan dijadikan areal tumpangsari
dan teradi perburuan satwa juga masih
terjadi karena keadaan Suaka Margasatwa Sermo sendiri yang sangat mudah
dilalui oleh penduduk yang bermukim disekitar daerah Suaka Margasatwa tersebut
2.
Kondisi
vegetasi pada Suaka Margasatwa Sermo menunjukkan bahwa tanaman yang ada di
kawasan Suaka Marga Satwa Sermo hampir homogen. Terdapat berbagi jenis tanaman
yang terdapat didaerah tersebut seperti tanaman monokultur jenis jati, mahoni,
akasia, eukaliptus dan kayu putih. Selain itu di dalam Suaka Margasatwa Sermo
juga terdapat bangunan yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan air (reservoir).
Jenistanaman yang ada di Suaka Margsatwa Sermo tersebut sama seperti jenis
tanaman yang ditemukan di hutan tropis dan keberadaan tempat penyimpanan air
ini lah yang menyebabkan keberadaan amfibi dan reptil dapat di kaji atau
dilakukan penelitian untuk mengetahui berapa banyak keanekaragaman hewan maupun
tumbuhan yang ada di daerah tersebut termasuk tujuan dari penulisan juenal ini
agar mengetahui berapa banyak jenis
herpetofauna (amfibi dan reptil) yang berada di kawasan Suaka Margasatwa Sermo.
3.
Dan dari hasil penelitian dan dibuat nya jurnal ini agar
dapat menjadi sumber referensi sebagai bahan dalam pembelajaran atau untuk
sumber referensi dalam mengkaji atau menyusun sebuah laporan, khususnya isi
dari jurnal ini membahastentang berapa banyak keanekaragaman spesies amfibi dan reptil yang
menempati atau tersebar di kawasan daerah Suaka Margasatwa Sermo Daerah
Istimewa Yogyakarta.
5.2
Kesimpulan
1.
Dari
hasil penelitian yang telah telah dilakukan, oleh kerjasama antara Kelompok
Studi Herpetologi (KSH) Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta
dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Yogyakarta. Bahwa dapat
ditarik kesimpulan yaitu pada kawasan daerah Suaka Margasatwa Sermo
teridentifikasi 5 spesies amfibi dan 13 spesies reptil. Spesies amfibi yang
diemukan di kawasan Suaka Margasatwa Sermo adalah Fejervarya limnocharis,Duttaphrynus melanostictus, Ingerophrynus
biporcatus, Polypedates leucomystax,dan Kaloula
baleata. Reptil yang ditemukan terdiri atas dua Subordo, yaitu Subordo
Serpentes (ular) dan Subordo Lacertilia (kadal). Subordo Serpentes yang
ditemukan terdiri dari empat spesies, yaitu Ahaetulla
prasina, Rhabdophis subminiatus, Pareas carinatus dan Rhamphotyphlops braminus. Subordo Lacertilia yang ditemukan terdiri
dari sembilan spesies, yaitu Draco
volans, Dasia olivacea, Eutropis multifasciata, Eutropis rugifera, Hemidactylus
frenatus, Gekko gecko, Cyrtodactylus marmoratus, Lygosoma quadrupes, dan Hemiphyllodactylus typus. Dan beberapa
jenis herpetofauna (amfibi dan reptil) banyak ditemukan dijalan raya pada
kawasan Suaka Margasatwa Sermo.
2.
Masih
diperlukannya penelitian lanjutan dengan durasi atau waktu yang lebih lama
dengan minimal tiga kali ulangan untuk setiap kali sampling. Dan perlu memonitoring
secara rutin keanekaragaman jenis herpetofauna yang ada dikawasan Suaka
Margasatwa Sermo Daerah Istimewa Yogyakarta ini dikarenakan daerah nya yang
sangat luas dan masih ada area bagian dari daerah kawasan tersebut yang tidak
bisa dijelajahi,dikarenakan lebatnya semak yang ada atau karena memang tidak
ada jalan ke daerah tertentu.
0 komentar:
Posting Komentar