LAPORAN PRAKTIKUM
BIOLOGI DASAR
“ MEMPELAJARI
JARINGAN PADA TUMBUHAN ”
Oleh
Nama : Ayu Fardany
Pramesty
NIM : 160210103075
Program
Studi :
Pendidikan Biologi
Kelompok
: 4
PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN
ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JEMBER
2016
I.
JUDUL
Mempelajari
jaringan pada tumbuhan
II.
TUJUAN
Menjelaskan
jaringan-jaringan penyusun tubuh tumbuhan
III.
DASAR TEORI
Tumbuhan
adalah termasuk eukariot multiseluler.
Kebanyakan tanaman bias menghasilkan
makanan mereka sendiri dalam bentuk glukosa melalui proses fotosintesis. Selain
itu, sel tumbuhan memiliki dinding sel yang tebal yang terbuat dari selulosa. Batang dan daun dari
tanaman ada yang memiliki lapisan lilin
tahan air, pelapisan
ini disebut kutikula (National
Geographic, 2004: 559).
Jaringan
pada tumbuhan terdiri atas jaringan meristem, jaringan parenkim, jaringan
kolenkim, jaringan sklerenkim dan jaringan pengangkut. Terjadinya jaringan
tumbuhan ialah karena adanya atau berlangsungnya pembelahan dari sel-sel, yang
dalam hal ini sel-sel yang terjadi tetap melakukan hubungan-hubungandengan erat antara yang satu
dengan yang lainnya. Selanjutnya pembentukan jaringan-jaringan tersebut sangat
erat hubungannya pula dengan pembentukan berbagai alat pada tumbuha, akar,
batang, daun, bunga, buah dan lain-lain. Contohnya:
a.
Jaringan meristem,
yang mampu membelah terus dan membentuk sel-sel baru.
b.
Jaringan epidermis,
melindungi jaringan sel disebelah dalam.
c.
Jaringan kolenkim,
fungsi sebagai penyokong tubuh.
d.
Jaringan
sklerenkim, juga berfungsi sebagai penyokong.
e.
Jaringan
pengangkut, berfungsi sebagai pengangkut bahan makanan.
Jaringan meristem adalah kumpulan sel-sel muda yang
selalu membelah. Jaringan meristem terdapat pada ujung akar, ujung batang, dan
kambium. Jaringan parenkim disebut pula jaringan dasar karena menjadi tempat
bagi jaringan-jaringan yang lain. Parenkim terdapat pada akar, batang, dan
daun, mengitari jaringanlainnya, misalnya xilem dan floem. Jaringan pelindung
terdiri atas jaringan epidermis yaitu merupakan jaringan terluar tumbuhan yang meliputi seluruh tubuh tumbuhan mulai
dari akar, batang, hingga daun, dan jaringan gabus yaitu jaringan yang
terbentuk dari sel-sel yang dindingnya terdiri atas bahan suberin atau bahan
sejenis selulosa yang berlemak, jaringan gabus merupakan bagian yang mati dan
berfungsi sebagai pelindung untuk keluar masuknya air. Jaringan penguat, ada
dua macam jaringan penguat yang menyusun
tubuh tumbuha yaitu kolenkim, dan sklerenkim. Sklerenkim berbeda dari kolenkim,
karena sklerenkim tidak mengnadung protoplasma dan dindingnya mengalami
pengerasan, sedangkan kolenkim mengandung protoplasma dan dindingnya mengeras
(lignifikasi). Jaringan pengangkut, jaringan pengangkut pada tumbuhan terdiri
atas xilem yang merupakan jaringan pengangkut air dan floem sebagai jaringan
pengangkut bahan organik atau bahan makanan ( Waluyo, 2006: 71-83).
Bagian
berkas pengangkut dari luar ke dalam berturut-turut adalah endodermis, fluem,
daerah kambium dan xilem yang telah membentuk trakea. Di bagian dalam berkas
pengangkut terdapat empulur yang tersusun atas sel parenkim. Berkas pengangkut
bertipe kolateral yaitu letak xilem berdampingan dengan letak floem, dengan posisi letak
floem di bagian bawah
(abaksial) dan xilem
di bagian atas (adaksial).
Dijumpai sel trakea sebagai penyusun jaringan xilem
(Darmanti, 2015 : 25-26)
Trikoma merupakan salah
satu derivate dari epidermis yang berasal dari bahasa yunani yang artinya
rambut-rambut yang tumbuh dan berasal dari sel-sel epidermis dengan bentuk,
susunan serta fungsinya yang memang bervariasi. Trikoma pada jaringan epidermis
mempunyai sifat khusus sebagai daya pertahanan dari serangga, yang ditentukan
oleh adanya kelenjar (glandula) atau tidak (nonsecretory), kerapatan, panjang,
bentuk, dan ketegakaan trikoma. Menurut harisha, struktur maupun morfologi
trikoma memiliki keragaman dan dapat dijadikan sebagai kunci dari identifikasi
marga, spesies, subspecies dan varietas dari berbagai family yang diteliti.
Keragaman genus serta spesies dari family solanaceae mengindikasi adanya
keragaman jenis serta bentuk dari trikoma pada family tersebut (Dewi et al.,
2015: 209).
Tumbuhan,
seperti sebagian besar hewan, memiliki organ-organ yang tersusun atas
jaringan-jaringan yang berbeda, yang pada akhirnya terdiri dari sejumlah tipe
sel yang berbeda. Jaringan (tissue) adalah sekelompok sel dengan fungsi atau
struktur yang sama, atau dua-duanya. Organ terdiri dari sejumlah tipe jaringan
yang bersama-sama melaksanakan fungsi-fungsi tertentu. Setiap organ tumbuhan
seperti akar, batang , atau daun memiliki jaringan dermis, vaskular, dan dasar.
Masing-masing dari ketiga kategori ini membentuk sistem jaringan ( tissue
system), sebuah unit fungsional yang menghubungkan semua organ tumbuhan. Sistem
jaringan dermis (dermal tissue system) adalah lapisan pelindung terluar
tumbuhan. Pada tumbuhan tak berkayu, sistem jaringan ini biasanya merupakan
jaringan tunggal yang disebut epidermis. Sistem jaringan vaskular (vascular
tissue system) melaksanakan transpor material jarak jauh antara sistem akar dan
sistem tunas. Kedua tipe jaringan vaskular adalah xilem dan floem. Jaringan
yang bukan jaringan dermal maupun vaskular adalah bagian dari sistem jaringan
dasar (ground tissue system). Jaringan dasar yang terletak dibagian internal
dari jaringan vaskular disebut empelur
(pith), dan jaringan dasar yang terletak di bagian eksternal jaringan vaskular disebut korteks ( cortek). Sistem
jaringan dasar bukan sekedar pengisi ruang kosong. Sistem tersebut mamncakup berbagai
macam sel yang terspesialisasi untuk fungsi-fungsi seperti penyimpanan,
fotosintesis, dan pendukung. Akar (root) adalah organ multiseluler yang
menambatkan tumbuhan vaskular ke dalam tanah, mengabsorpsi mineral dan air, dan
seringkali menyimpan karbohidrat. Walaupun keseluruhan sistem akar membantu
menambatkan tumbuhan, pada sebagian besar tumbuhan penyerapan air dan mineral
terutama terjadi di dekat ujuung akar, tempat terdapatnya rambut akar (root
hair) dalam jumlah besar yang meningkatkan area permukaan akar. Rambut akar
berusia pendek dan terus menerus diganti. Rambut akar merupakan pemanjangan
yang tipis dan berbentuk pipa dari sel
epidermis akar. Batang ( stem) adalah organ yang terdiri dari sistem nodus
(node) yang berselang seling, titik tempat daun melekat, dan internodus (internode),
segmen batang di antara nodus-nodus. Daun (leaf) pada kebanyakan tumbuhan
vaskular merupakan organ fotosintetik utama, walaupun batang hijau juga melakukan
fotosintesis. Hampir semua daun terspesialisasi untuk fotosintesis. Akan
tetapi, beberapa spesies memiliki daun-daun selapis sel-sel yang tersusun
rapat. Pada dedaunan dan kebanyakan batang, kutikula (cuticle), lapisan
berlilin pada permukaan epidermis, membantu mencegah kehilangan air. Pada
tumbuhan berkayu, jaringan pelindung yang disebut periderm menggantikan
epidermis di daerah-daerah yang lebih
tua pada batang dan akar (Campbell et al.,
2008: 316-321).
Tumbuhan vaskular
memiliki akar dan tunas Suatu tumbuhan vaskular
terdiri dari sistem akar dan sistem tunas. Akar dan tunas tumbuh di ujung tumbuhan vaskular, yang disebut apikal (tunggal, apex). Sistem akar jangkar
tanaman dan menembus tanah,
yang menyerap air dan ion penting bagi nutrisi tanaman. Sistem akar seringkali
luas, dan akar tumbuh dapat
mengerahkan kekuatan besar untuk bergerak memanjang
dan memperluas. Akar
dikembangkan lambatnya sistem menembak sebagai adaptasi untuk hidup di darat. Sistem menembak terdiri
dari batang dan daun-daun. Batang
berfungsi sebagai perancah atau bangunan
untuk posisi daun, dimana fungsi
utama daun untuk fotosintesis. Akar,
tunas, dan daun semuanya mengandung tiga jenis
dasar jaringan yaitu jaringan epidermis, jaringan dasar, dan jaringan vaskular. Karena masing-masing jaringan ini memperpanjang melalui akar
dan menembak system, makanya
disebut sistem
jaringan (Mason et al., 2011: 730).
IV.
METODE PRAKTIKUM
4.1
Alat dan Bahan
Alat : Mikroskop
Bahan : Berupa preparat awetan penampang melintang akar,
batang, dan
daun.
4.2
Skema kerja
1.
Bahan no. 1 : preparat
Daun
Meletakkan preparat penampang melintang daun di bawah
mikroskop
|
Mengamati dengan perbesaran lemah ke kuat
|
Menggambar sektor/juring dari preparat yang
menunjukkan jaringan-jaringan daun secara lengkap
|
2.
Meletakkan preparat penampang melintang batang di
bawah mikroskop
|
Menggambar sektor/juring dari preparat yang
menunjukkan jaringan-jaringan batang secara lengkap
|
Mengamati dengan perbesaran lemah ke kuat
|
3.
Meletakkan preparat penampang melintang akar di bawah
mikroskop
|
Mengamati dengan perbesaran lemah ke kuat
|
Menggambar sektor/juring dari preparat yang
menunjukkan jaringan-jaringan akar secara lengkap
|
V.
HASIL
PENGAMATAN
5.1
Hasil pengamatan jaringan tumbuhan (Jaringan
akar monokotil)
Perbesaran
10x10
2
3
4 4
|
Keterangan :
1.
Epidermis
2.
Korteks
3.
Xylem
4.
Floem
|
5.2
Hasil pengamatan jaringan tumbuhan (Penampang
melintang daun Zea mays)
Perbesaran 4 x 10
2
1
4
|
Keterangan :
1. Dinding sel
2. Sitoplasma
3. Epidermis
4. Stomata
|
5.3
Hasil pengamatan jaringan tumbuhan (Jaringan
batang monokotil )
Perbesaran 4x10
1
2
3
|
Keterangan :
1. Epidermis
2. Floem
3. Xylem
|
VI.
PEMBAHASAN
Perbedaan jaringan tumbuhan dan jaringan hewan yaitu sebagai berikut :
1.
Jaringan penyusun tubuh
tumbuhan dapat digolongkan menjadi tiga yaitu:
·
Berdasarkan umur : jaringan digolongkan menjadi jaringan muda
yang masih bersifat bisa membelah diri dan bisa berkembang menjadi
bermacam-macam jaringan. Karena sifatnya ini, jaringan muda disebut jaringan
meristem. Selain jaringan meristem, pada tumbuhan terdapat jaringan dewasa.
Jaringan ini mempunyai bentuk yang bermacam-macam sesuai letak dan fungsinya.
·
Berdasarkan
komposisinya : jaringan pada tumbuhan dibedakan menjadi jaringan sederhana yang
terdiri atas satu macam sel (misalnya jaringan parenkim dan jaringan kolenkim)
dan jaringan majemuk yang terdiri atas lebih dari satu macam sel (misalnya
jaringan pelindung dan jaringan pengangkut).
·
Berdasarkan
fungsinya : jaringan tumbuhan dapat
digolongkan menjadi jaringan dasar, jaringan pelindung, jaringan pengangkut,
jaringan penguat dan jaringan sekretori. Jaringan-jaringan tersebut bersama
jaringan yang lain menyusun satu organ pada tumbuhan. Organ vegetatif pada
tumbuhan terdiri atas akar, batang, dan daun.
2.
Jaringan penyusun
tubuh hewan dapat digolongkan menjadi empat kelompok yaitu:
·
Jaringan epitel :
jaringan ini susunannya rapat sehingga tidak terdapat ruang antar sel, berfungsi
dalam sekresi dan ekskresi. Berdasarkan
bentuk dan susunannya, jaringan epitel terdiri atas epitel pipih selapis
(epitel squamosa biasa), epitel kubus selapis, dan epitel kolumner (memanjang).
·
Jaringan ikat :
jaringan ini letaknya berjauhan, berfungsi mengikat
jaringan serta alat tubuh. Berdasarkan
strukturnya, jaringan ikat dibedakan menjadi jaringan ikat longgar, jaringan
ikat padat, jaringan lemak, jaringan rawan, tulang, dan darah.
·
Jaringan otot :
jaringan ini selnya memanjang berbentuk serabut, berfungsi
sebagai alat gerak. Ada tiga macam
otot yaitu otot polos, otot berbaris lintang, dan otot jantung.
·
Jaringan saraf :
jaringan ini terdiri atas neuron dan neuroglia, berperan
utk mengatur kegiatan otot serta organ dan terima serta melanjutkan rangsangan.
Dalam ilmu biologi jaringan merupakan
sekumpulan sel-sel yang memiliki bentuk, asal, struktur dan fungsi yang sama.
Sekumpulan jaringan akan membentuk organ yang kemudian dari organ akan
menciptakan suatu jaringan organ yang kemudian akan membentuk suatu kehidupan.
Cabang ilmu biologi yang mempelajari mengenai jaringan dan hubungannya terhadap
kehidupan disebut histology. Jaringan tumbuhan merupakan
sekumpulan sel-sel tumbuhan yang mempunyaibentuk, asal, struktur dan fungsi
yang sama. Pada jaringan tumbuhan terdiri atas jaringan meristem dan jaringan
permanen. Jaringan meristem adalah jaringan yang selnya selalu membelah.
Jaringan meristem ini dibedakan lagi menjadi jaringan meristem primer dan
jaringan meristem sekunder yang terdapat pada titik tumbuh dan jaringan
meristem sekunder pada kambium. Jaringan permanen adalah jaringan yang
tidak merismatis dan selnya tidak akan membelah lagi. Jaringan primer dibedakan
lagi atas 4 jaringan, yaitu jaringan epidermis, jaringan parenkim, jaringan
penyokong dan jaringan pengangkut. Jaringan penyusun tubuh tumbuhan dapat digolong-golongkan
berdasarkan umur, komposisi, dan fungsinya.
Berdasarkan
umurnya, jaringan dibedakan menjadi jaringan muda atau disebut juga jaringan
meristem dan jaringan dewasa. Jaringan meristem adalah jaringan
yang terus-menerus membelah. Berdasarkan asalusulnya, jaringan meristem
dikelompokkan menjadi dua, yaitu :
-
Jaringan
meristem primer
Jaringan meristem primer merupakan perkembangan lebih lanjut dari
pertumbuhanembrio. Contohnya ujung batang dan ujung akar. Meristem yang di
ujung batang danujung akar disebut meristem apikal. Aktivitas jaringan meristem
primermengakibatkan batang dan akar bertambang panjang. Pertumbuhan
jaringanmeristem primer disebut pertumbuhan primer.
-
Jaringan meristem sekunder
Jaringan meristem ini berasal
dari jaringan dewasa, yaitu kambium dan gabus.Pertumbuhan jaringan meristem
sekunder disebut pertumbuhan sekunder. Kegiatan jaringan meristem
menimbulkan pertambahan besar tubuh tumbuhan.Berdasarkan posisi dalam tubuh
tumbuhan, meristem dibedakan menjadi tiga, yaitu : Meristem apikal; terdapat di
ujung pucuk utama, pucuk lateral, serta ujung akar. Meristem interkalar;
terdapat di antara jaringan dewasa, contoh pada pangkalruas suku
rumput-rumputan. Meristem lateral; terletak sejajar dengan permukaan organ
tempat ditemukannya.Contohnya kambium dan kambium gabus (felogen).
Sedangkan jaringan dewasa adalah
jaringan yang sudah berhenti membelah. Sifat-sifat jaringandewasa antara lain
sebagai berikut.
a. Tidak mempunyai aktivitas
untuk memperbanyak diri.
b. Ukuran relatif besar dibanding
sel meristem.
c. Memiliki vakuola yang besar.
d. Kadang-kadang selnya sudah
mati.
e. Dinding sel telah mengalami
penebalan.
f. Terdapat ruang antarsel.
Berdasarkan
komposisinya, jaringan dibedakan menjadi jaringan sederhana dan jaringan
majemuk. Jaringan sederhana merupakan jaringan yang tersusun atas satu macam
sel. Contoh jaringan sederhana yaitu jaringan parenkim dan jaringan kolenkim.
Jaringan parenkim atau
sering pula disebut jaringan dasar merupakan suatu jaringan yang tersusun dari sel – sel
parenkim, dengan demikian dapat diartikan bahwa sel – sel parenkim itu
merupakan masa (sel-sel) yang menyebar luas pada seluruh organ dari tumbuhan. Dan jaringan kolenkim merupakan
jaringan homogen yang tersusun dari satu macam sel yaitu sel kolenkim. Sedangkan jaringan majemuk merupakan jaringan yang
tersusun atas lebih dari satu macam sel. Contohnya yaitu jaringan jaringan
pelindung dan jaringan pengangkut. Jaringan pelindung ini berfungsi
untuk melindungi tumbuhan dari lingkungan luar. Di dalam jaringan pelindung ini terdapat jaringan epidermis dan jaringan
bergabus. Dan jaringan pengangkut terbentuk dari
sel – sel yang kedudukan atau letaknya membentang menurut arah pengangkutan.
Jaringan pengangkut terdiri dari xilem dan
floem.
Berdasarkan fungsinya, jaringan pada tumbuhan dibedakan
menjadi:
·
Jaringan dasar, jaringan dasar
pada tumbuhan
adalah jaringan
yang mengisi sebagian besar tumbuh tumbuhan. Fungsi utamanya adalah mengisi
biomassa, menjalankan berbagai fungsi fisiologi
vital, dan menopang serta memberi bentuk tubuh tumbuhan.
·
Jaringan pelindung
contohnya, jaringan epidermis yaitu jaringan
yang letaknya paling luar, menutupi permukaan tubuh tumbuhan. Bentuk jaringan
epidermis bermacam-macam. Pada tumbuhan yang sudah mengalami pertumbuhan
sekunder, akar dan batangnya sudah tidak lagi memiliki jaringan epidermis, fungsi jaringan
epidermis untuk melindungi jaringan di sebelah dalamnya dan jaringan gabus yang berfungsi untuk melindungi jaringan lain agar tidak kehilangan banyak air,
mengingat sel-sel gabus yang bersifat kedap air. Pada Dikotil, jaringan gabus
dibentuk oleh kambium gabus atau felogen, pembentukan jaringan gabus ke arah
dalam berupa sel-sel hidup yang disebut feloderm, ke arah luar berupa sel-sel
mati yang disebut felem.
·
Jaringan pengangkut, Jaringan
pengangkut bertugas mengangkut zat-zat yang dibutuhkan oleh tumbuhan. Ada 2
macam jaringan; yakni xilem atau pembuluh kayu dan floem atau pembuluh
lapis/pembuluh kulit kayu. Xilem bertugas
mengangkut air dan garam-garam mineral terlarut dari akar ke seluruh bagian
tubuh tumbuhan. Xilem ada 2 macam: trakea dan trakeid. Floem bertugas
mengangkut hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tubuh tumbuhan.
·
Jaringan penguat, nama lainnya stereon.
Fungsinya untuk menguatkan bagian tubuh tumbuhan. Terdiri dari kolenkim dan
sklerenkim.
a. Kolenkim
Sebagian
besar dinding sel jaringan kolenkim terdiri dari senyawa selulosa merupakan
jaringan penguat pada organ tubuh muda atau bagian
tubuh tumbuhan yang lunak.
b. Sklerenkim
Selain mengandung selulosa dinding sel,
jaringan sklerenkim mengandung senyawa lignin, sehingga sel-selnya menjadi kuat
dan keras. Sklerenkim terdiri dari dua macam yaitu serabut/serat dan sklereid
atau sel batu. Batok kelapa adalah contoh yang baik dari bagian tubuh tumbuhan
yang mengandung serabut dan sklereid.
·
jaringan sekretori,
Jaringan penguat berfungsi untuk memberi kekuatan terhadap bagian tubuh tanaman, sehingga disebut
juga sebagai jaringan penyokong. Sedangkan jaringan
sekretori adalah jaringan yang berfungsi untuk mensekresikan air atau senyawa lain. Senyawa yang ada
dalam struktur sekresi mungkin akan diekresikan dari sel atau baru akan
dilepaskan ketika terjadi disintegrasi sel.
Organ
vegetatif pada tumbuhan terdiri atas akar, batang, dan daun. Akar terdiri atas
jaringan epidermis, korteks, endodermis, dan jaringan pengangkut. Batang
terdiri atas jaringan epidermis, korteks, dan stele (silinder pusat). Sedangkan
daun terdiri atas jaringan epidermis atas dan bawah, jaringan klorenkim, dan
jaringan pengangkut.
Penggolongan Tanaman berdasarkan umur
atau masa tanam.
Berdasarkan umur atau masa tanam nya, tumbuhan di klasifikasikan kedalam 2
kategori, yaitu tanaman semusim, dan tanaman tahunan. Tanaman
semusim adalah tanaman yang masa tanamnya sangat pendek yaitu
kurang dari satu musim dan jika di tanam melebihi masa itu, tingkat
produktivitasnya menurun. Tanaman tahunan adalah tanaman
yang masa hidupnya dapat mencapai bertahun-tahun dan tetap produktif. Dan adapun pengolongan jaringan penyusun tumbuhan
berdasarkan umurnya, jaringan dibedakan
menjadi jaringan muda atau disebut juga jaringan meristem dan jaringan dewasa. Jaringan meristem adalah jaringan yang terus-menerus membelah. Berdasarkan
asalusulnya, jaringan meristem dikelompokkan menjadi dua, yaitu : meristem
primer adalah meristem yang berkembang
dari sel embrional, meristem primer terdapat pada misalnya kuncup ujung batang
dan ujung akar. Serta meristem sekunder adalah meristem yang berkembang dari
jaringan permanen yang telah mengalami deferensiasi dan spesialisasi (sudah terhenti pertumbuhannya) tetapi
menjadi embrional kembali, contoh
meristem sekunder adalah kambium gabus yang terbentuk dari parenkim atau
kolenkim.
Percobaan
atau praktikum kali ini yaitu mempelajari jaringan pada tumbuhan. Tujuannya
yaitu agar para praktikan dapat menjelaskan jaringan-jaringan penyusun tubuh
tumbuhan. Pada praktikum ini, pengamatan
yang dilakukan sebanyak 3 kali, yaitu
ada preparat akar monokotil, preparat penampang melintang daun Zea mays, dan preparat batang monokotil.
Pada pengamatan pertama yaitu pada preparat akar monokotil berdasarkan hasil
pengamatan dibawah mikroskop dengan perbesaran 4x10, dapat diketahui bahwa preparat
akar monokotil tersusun atas jaringan epidermis, jaringan korteks, xilem dan floem,
dan xilem. Jaringan epidermis disini terletak pada bagian atas dan bawah daun
yang berfungsi sebagai pelindung. Korteks
berfungsi untuk tempat penyimpanan cadangan makanan. Lapisan terdalam dari
korteks disebut endodermis. Dan selanjunya ada floem dan xilem yang berfungsi sebagai
pengangkut air dan garam mineral dan pengedar hasil fotosintesis ke seluruh
tubuh.
Pengamatan
yang kedua yaitu pada preparat penampang melintang daun Zea mays. Berdasarkan hasil pengamatan dibawah mikroskop dengan
perbesaran 4x10, hasil pengamatan di mikroskop menunjukkan bahwa penampang
melintang daun Zea mays terdiri atas
dinding sel epidermis, sitoplasma dan stomata. Dinding sel berfungsi sebagai proteksi sel terhadap faktor-faktor mekanis dan memberi
bentuk sel relatif tetap. Jaringan epidermis disini
terletak pada bagian atas dan bawah daun yang berfungsi sebagai pelindung. Serta stomata yang berfungsi sebagai jalan masuknya CO2 dari udara pada proses fotosintesis, sebagai
jalan penguapan (transpirasi), dan sebagai jalan pernafasan (respirasi)
Pengamatan
selanjutnya yang terakhir yaitu pada preparat batang monokotil. Berdasarkan
hasil pengamatan di bawah mikroskop dengan perbesaran 4x10, dapat diketahui
bahwa jaringan penyusun batang monokotil terdiri atas epidermis, xilem dan
floem. Epidermis berfungsi sebagai pelindung. Xilem berfungsi sebagai pengangkut air dan
garam-garam mineral dari akar ke seluruh tumbuhan, dan folem berfungsi mengangkut zat Organik
hasil fotosintesis dari daun keseluruh bagian tubuh tumbuhan.
Daun berfungsi sebagai tempat fotosintesis,
tempat terjadinya transpirasi dan gutasi, penyimpanan cadangan makanan (pada
vakuola amilum), transpirasi dan pertukaran gas (pada stomata). Daun lengkap
terdiri atas: tangkai daun, pelepah daun, dan helaian daun. Struktur
jaringan penyusun daun:
1. Epidermis:
berupa satu lapis sel, dinding sel mengalami penebalan dari zat kutin
(kutikula) atau lignin, terdapat stomata, dan terkadang ada trikoma dan sel
kipas
2. Mesofil:
terdapat parenkim palisade (jaringan tiang), dan parenkim spons (jaringan bunga
karang).
3. Berkas
pengangkut terdapat dalam tulang daun (xylem dan floem).
Gambar 1.1 Penampang melintang pada daun (sumber:
Fungsi dari
bagian-bagian daun yaitu sebagai berikut:
· Epidermis
Jaringan
epidermis selalu terletak paling luar pada semua organ tumbuhan, begitu jua
dengan daun. Jaringan ini tersusun atas selapis sel yang tersusun rapat.
Keberadaan epidermis sangat penting bagi tumbuh kembang tumbuhan. Peran utama
sebagai pelindung jaringan yang ada di bawahnya, baik dari kerusakan mekanis,
paparan cahaya, patogen, atau perubahan suhu yang ekstrem, dan sebagai pintu
masuk keluarnya zat. Begitu banyaknya proses yang terjadi di epidermis daun,
jaringan ini mengalami modifikasi yang bervariasi pada tumbuhan. Adapun
modifikasi epidermis penyusun daun antara lain:
a. Kutikula
Merupakan lapisan lilis yang terdapat di epidermis atas daun. Terbentuk
dari proses penebalan dinding sel luar epidermis atas. Adanya kutikula
berfungsi sebagai pelindung dan mencegah penguapan yang menyebabkan kehilangan
air melalui epidermis atas daun.
b. Stomata
Atau mulut / celah daun yang
terbentuk dari lapidan epidermis bawah daun. Berfungsi sebagai tempat
pertukaran gas oksigen dan karbondioksida, dan juga dapat berlangsung proses
penguapan air. Oleh karena itu, tumbuhan xerofit (habitat kering) memiliki struktur
daun yang kecil (duri) atau tidak memiliki daun sama sekali.
c. Trikomata
Disebut juga sel rambut halus yang terbentuk di epidermis permukaan atau
bawah daun. Fungsinya tak jauh berbeda, yakni mencegah penguapan berlebih.
·
Parenkim
Jaringan parenkim yang menyusun daun disebut dengan
mesofil daun atau daging daun, hal ini karena mengisi sebagaian besar ruang
pada daun. Mesofil daun terdapat dengan dua jenis sel yang berbeda namun
memiliki fungsi yang sama yakni tempat utama terjadinya fotosintesis. Macam
parenkim yang menyusun daun yaitu:
a. Palisade (jaringan tiang)
Palisade memiliki bentuk memanjang, terletak tepat dibawah epidermis atas.
Sel – sel palisade tersusun rapi dan rapat. Palisade memiliki kloroplas lebih
banyak dibanding spons. Oleh karena itu intensitas fotosintesis yang terjadi
pada palisade lebih banyak dibanding spons.
b. Spons (jaringan bunga karang)
Memiliki bentuk seperti sel – sel
parenkim yakni hexagonal yang tersusun sangat longgar sehingga terdapat rongga
antar sel yang cukup besar.
·
Jaringan pengangkut
Jaringan
pengangkut bertugas mengangkut zat-zat yang dibutuhkan oleh tumbuhan. Ada dua macam jaringan; yakni
xilem atau pembuluh kayu dan floem atau pembuluh lapis/pembuluh kulit kayu. Xilem bertugas
mengangkut air dan garam-garam mineral terlarut dari akar ke seluruh bagian
tubuh tumbuhan. Xilem ada dua
macam: trakea dan trakeid. Floem
bertugas mengangkut hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tubuh
tumbuhan.
VII.PENUTUP
7.1
Kesimpulan
Berdasarkan permasalahan dari percobaan
atau praktikum yang dilakukan dan tujuan dari praktikum ini dapat disimpulkan
bahwa jaringan penyusun tubuh tumbuhan digolongkan menjadi tiga yaitu berdasarkan
umur, komposisi, dan fungsi dari jaringan tersebut. Berdasarkan umurnya;
jaringan digolongkan menjadi jaringan muda dan jaringan dewasa. Berdasarkan
komposisinya; jaringan digolongkan menjadi jaringan sederhana dan jaringan
majemuk. Serta berdasarkan fungsinya; jaringan dapat digolongkan berdasarkan
jaringan dasar, jaringan pelindung, jaringan pengangkut, jaringan penguat, dan
jaringan sekretori.
7.2
Saran
Adapun saran setelah melakukan
praktikum ini adalah :
1.
Sebaiknya sebelum
praktikum dimulai para praktikan sebaiknya mempelajari terlebih dahulu tujuan
dari praktikum agar hasil yang didapat sesuai.
2.
Untuk para praktikan
sebaiknya lebih teliti dan berkonsentrasi lagi dalam melakukan praktikum saat mengamati maupun menggambar hasil
pengamatan jaringan tumbuhan yang dilihat pada mikroskop, agar hasil yang diperoleh bisa maksimal dan akurat.
3.
Untuk asisten dalam
memberi penjelasan materi praktikum sebaiknya lebih secara perlahan-lahan
supaya dapat dimengerti.
DAFTAR PUSTAKA
Campbell, N.A. et al. 2008. Biologi Edisi
Kedelapan Jilid 2. Jakarta : Erlangga.
Darmanti, S.2015. Penebalan Dinding Sel Xilem Tanaman Kedelai (Glycine max (L.) Merr.)var.Grobongan
Akibat Cekaman Ganda Interferensi Teki (Cyperus rotundus L.) dan
Kekeringan. Jurnal Buletin Anatomi dan
Fisiologi, Vol. XXIII, Nomor.2,
Oktober 2015 hal:23-28.
Dewi,
V.P., I. Hindun, dan S. Wahyuni.2015. Studi Trikoma Daun pada Famili Solanaceae
sebagai Sumber Belajar Biologi. Jurnal Pendidikan Biologi Indonesia, Vol.1,
No.2, 2015 hal: 209-218.
Mason, K.A. et al.2011. Biology
Ninth Edition. America: Mc.Grow Hill.
National Geographic. 2004. Biology :The Dynamics of Life. America : Mc.Grow
Hill.
Waluyo, J.2006. Biologi Dasar. Jember: Jember
University Press.
LAMPIRAN
1. Preparat akar monokotil
|
2. Penampang melintang daun Zea mays
|
3. Preparat batang monokotil
|
0 komentar:
Posting Komentar