Selasa, 07 Maret 2017

Jaringan pada Tumbuhan




LAPORAN PRAKTIKUM
BIOLOGI DASAR
“ MEMPELAJARI JARINGAN PADA TUMBUHAN ”


Oleh
Nama                  :  Ayu Fardany Pramesty
NIM                   : 160210103075
Program Studi    : Pendidikan Biologi
Kelompok          : 4


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JEMBER
2016

I.              JUDUL
Mempelajari jaringan pada tumbuhan
II.           TUJUAN
Menjelaskan jaringan-jaringan penyusun tubuh tumbuhan
III.        DASAR TEORI
Tumbuhan adalah termasuk eukariot multiseluler. Kebanyakan tanaman bias menghasilkan makanan mereka sendiri dalam bentuk glukosa melalui proses fotosintesis. Selain itu, sel tumbuhan memiliki dinding sel yang tebal yang terbuat dari selulosa. Batang dan daun dari tanaman ada yang memiliki lapisan lilin tahan air, pelapisan ini disebut kutikula (National Geographic, 2004: 559).
Jaringan pada tumbuhan terdiri atas jaringan meristem, jaringan parenkim, jaringan kolenkim, jaringan sklerenkim dan jaringan pengangkut. Terjadinya jaringan tumbuhan ialah karena adanya atau berlangsungnya pembelahan dari sel-sel, yang dalam hal ini sel-sel yang terjadi tetap melakukan  hubungan-hubungandengan erat antara yang satu dengan yang lainnya. Selanjutnya pembentukan jaringan-jaringan tersebut sangat erat hubungannya pula dengan pembentukan berbagai alat pada tumbuha, akar, batang, daun, bunga, buah dan lain-lain. Contohnya:
a.    Jaringan meristem, yang mampu membelah terus dan membentuk sel-sel baru.
b.    Jaringan epidermis, melindungi jaringan sel disebelah dalam.
c.    Jaringan kolenkim, fungsi sebagai penyokong tubuh.
d.   Jaringan sklerenkim, juga berfungsi sebagai penyokong.
e.    Jaringan pengangkut, berfungsi sebagai pengangkut bahan makanan.
Jaringan meristem adalah kumpulan sel-sel muda yang selalu membelah. Jaringan meristem terdapat pada ujung akar, ujung batang, dan kambium. Jaringan parenkim disebut pula jaringan dasar karena menjadi tempat bagi jaringan-jaringan yang lain. Parenkim terdapat pada akar, batang, dan daun, mengitari jaringanlainnya, misalnya xilem dan floem. Jaringan pelindung terdiri atas jaringan epidermis yaitu merupakan jaringan terluar tumbuhan  yang meliputi seluruh tubuh tumbuhan mulai dari akar, batang, hingga daun, dan jaringan gabus yaitu jaringan yang terbentuk dari sel-sel yang dindingnya terdiri atas bahan suberin atau bahan sejenis selulosa yang berlemak, jaringan gabus merupakan bagian yang mati dan berfungsi sebagai pelindung untuk keluar masuknya air. Jaringan penguat, ada dua macam jaringan penguat  yang menyusun tubuh tumbuha yaitu kolenkim, dan sklerenkim. Sklerenkim berbeda dari kolenkim, karena sklerenkim tidak mengnadung protoplasma dan dindingnya mengalami pengerasan, sedangkan kolenkim mengandung protoplasma dan dindingnya mengeras (lignifikasi). Jaringan pengangkut, jaringan pengangkut pada tumbuhan terdiri atas xilem yang merupakan jaringan pengangkut air dan floem sebagai jaringan pengangkut bahan organik atau bahan makanan ( Waluyo, 2006: 71-83).
Bagian berkas pengangkut dari luar ke dalam berturut-turut adalah endodermis, fluem, daerah kambium dan xilem yang telah membentuk trakea. Di bagian dalam berkas pengangkut terdapat empulur yang tersusun atas sel parenkim. Berkas pengangkut bertipe kolateral yaitu letak xilem berdampingan dengan letak floem, dengan posisi letak floem di bagian bawah (abaksial) dan xilem di bagian atas (adaksial). Dijumpai sel trakea sebagai penyusun jaringan xilem (Darmanti, 2015 : 25-26)
 Trikoma merupakan salah satu derivate dari epidermis yang berasal dari bahasa yunani yang artinya rambut-rambut yang tumbuh dan berasal dari sel-sel epidermis dengan bentuk, susunan serta fungsinya yang memang bervariasi. Trikoma pada jaringan epidermis mempunyai sifat khusus sebagai daya pertahanan dari serangga, yang ditentukan oleh adanya kelenjar (glandula) atau tidak (nonsecretory), kerapatan, panjang, bentuk, dan ketegakaan trikoma. Menurut harisha, struktur maupun morfologi trikoma memiliki keragaman dan dapat dijadikan sebagai kunci dari identifikasi marga, spesies, subspecies dan varietas dari berbagai family yang diteliti. Keragaman genus serta spesies dari family solanaceae mengindikasi adanya keragaman jenis serta bentuk dari trikoma pada family tersebut (Dewi et al., 2015: 209).
Tumbuhan, seperti sebagian besar hewan, memiliki organ-organ yang tersusun atas jaringan-jaringan yang berbeda, yang pada akhirnya terdiri dari sejumlah tipe sel yang berbeda. Jaringan (tissue) adalah sekelompok sel dengan fungsi atau struktur yang sama, atau dua-duanya. Organ terdiri dari sejumlah tipe jaringan yang bersama-sama melaksanakan fungsi-fungsi tertentu. Setiap organ tumbuhan seperti akar, batang , atau daun memiliki jaringan dermis, vaskular, dan dasar. Masing-masing dari ketiga kategori ini membentuk sistem jaringan ( tissue system), sebuah unit fungsional yang menghubungkan semua organ tumbuhan. Sistem jaringan dermis (dermal tissue system) adalah lapisan pelindung terluar tumbuhan. Pada tumbuhan tak berkayu, sistem jaringan ini biasanya merupakan jaringan tunggal yang disebut epidermis. Sistem jaringan vaskular (vascular tissue system) melaksanakan transpor material jarak jauh antara sistem akar dan sistem tunas. Kedua tipe jaringan vaskular adalah xilem dan floem. Jaringan yang bukan jaringan dermal maupun vaskular adalah bagian dari sistem jaringan dasar (ground tissue system). Jaringan dasar yang terletak dibagian internal dari  jaringan vaskular disebut empelur (pith), dan jaringan dasar yang terletak di bagian eksternal jaringan  vaskular disebut korteks ( cortek). Sistem jaringan dasar bukan sekedar pengisi ruang kosong. Sistem tersebut mamncakup berbagai macam sel yang terspesialisasi untuk fungsi-fungsi seperti penyimpanan, fotosintesis, dan pendukung. Akar (root) adalah organ multiseluler yang menambatkan tumbuhan vaskular ke dalam tanah, mengabsorpsi mineral dan air, dan seringkali menyimpan karbohidrat. Walaupun keseluruhan sistem akar membantu menambatkan tumbuhan, pada sebagian besar tumbuhan penyerapan air dan mineral terutama terjadi di dekat ujuung akar, tempat terdapatnya rambut akar (root hair) dalam jumlah besar yang meningkatkan area permukaan akar. Rambut akar berusia pendek dan terus menerus diganti. Rambut akar merupakan pemanjangan yang tipis dan  berbentuk pipa dari sel epidermis akar. Batang ( stem) adalah organ yang terdiri dari sistem nodus (node) yang berselang seling, titik tempat daun melekat, dan internodus (internode), segmen batang di antara nodus-nodus. Daun (leaf) pada kebanyakan tumbuhan vaskular merupakan organ fotosintetik utama, walaupun batang hijau juga melakukan fotosintesis. Hampir semua daun terspesialisasi untuk fotosintesis. Akan tetapi, beberapa spesies memiliki daun-daun selapis sel-sel yang tersusun rapat. Pada dedaunan dan kebanyakan batang, kutikula (cuticle), lapisan berlilin pada permukaan epidermis, membantu mencegah kehilangan air. Pada tumbuhan berkayu, jaringan pelindung yang disebut periderm menggantikan epidermis di daerah-daerah  yang lebih tua pada batang dan akar (Campbell et al., 2008: 316-321).
Tumbuhan vaskular memiliki akar dan tunas Suatu tumbuhan vaskular terdiri dari sistem akar dan sistem tunas.  Akar dan tunas tumbuh di ujung tumbuhan vaskular,  yang disebut apikal (tunggal, apex). Sistem akar jangkar tanaman dan menembus tanah, yang menyerap air dan ion penting bagi nutrisi tanaman. Sistem akar seringkali luas, dan akar tumbuh dapat mengerahkan kekuatan besar untuk bergerak  memanjang dan memperluas. Akar dikembangkan lambatnya sistem menembak sebagai adaptasi untuk hidup di darat. Sistem menembak terdiri dari batang dan daun-daun. Batang berfungsi sebagai perancah atau bangunan untuk posisi daun, dimana fungsi utama daun untuk fotosintesis. Akar, tunas, dan daun semuanya  mengandung tiga jenis dasar jaringan yaitu  jaringan epidermis, jaringan dasar, dan jaringan vaskular. Karena masing-masing jaringan ini memperpanjang melalui akar dan menembak system, makanya disebut sistem jaringan (Mason et al.,  2011: 730).
IV.   METODE PRAKTIKUM
4.1     Alat dan Bahan
Alat     : Mikroskop
Bahan : Berupa preparat awetan penampang melintang akar, batang, dan  
              daun.
4.2     Skema kerja
1.    Bahan no. 1 : preparat Daun
Meletakkan preparat penampang melintang daun di bawah mikroskop
Mengamati dengan perbesaran lemah ke kuat
Menggambar sektor/juring dari preparat yang menunjukkan jaringan-jaringan daun secara lengkap
 







2.   
Meletakkan preparat penampang melintang batang di bawah mikroskop
Bahan no. 2 : Preparat Batang

Menggambar sektor/juring dari preparat yang menunjukkan jaringan-jaringan batang secara lengkap
Mengamati dengan perbesaran lemah ke kuat
 





3.   
Meletakkan preparat penampang melintang akar di bawah mikroskop
Bahan no.3 : Preparat Akar

Mengamati dengan perbesaran lemah ke kuat
Menggambar sektor/juring dari preparat yang menunjukkan jaringan-jaringan akar secara lengkap
 




V.      HASIL PENGAMATAN
5.1         Hasil pengamatan jaringan tumbuhan (Jaringan akar monokotil)
          Perbesaran 10x10
                   2
                                                          1
                                                                   3                    
                                                       4                  4
Keterangan  :
1.    Epidermis
2.    Korteks
3.    Xylem
4.    Floem


5.2         Hasil pengamatan jaringan tumbuhan  (Penampang melintang daun Zea mays)
Perbesaran 4 x 10
                                                    
3
                   3                                                    
                                                                  2


                                                                       1




        4          
Keterangan  :
1.    Dinding sel
2.    Sitoplasma
3.    Epidermis
4.    Stomata



5.3         Hasil pengamatan jaringan tumbuhan  (Jaringan batang monokotil )  
Perbesaran 4x10
                                                   1
                                                           
2



3
Keterangan  :
1.    Epidermis
2.    Floem
3.    Xylem


VI.   PEMBAHASAN
Perbedaan jaringan tumbuhan dan jaringan hewan yaitu sebagai berikut :
1.    Jaringan penyusun tubuh tumbuhan dapat digolongkan menjadi tiga yaitu:
·      Berdasarkan umur :  jaringan digolongkan menjadi jaringan muda yang masih bersifat bisa membelah diri dan bisa berkembang menjadi bermacam-macam jaringan. Karena sifatnya ini, jaringan muda disebut jaringan meristem. Selain jaringan meristem, pada tumbuhan terdapat jaringan dewasa. Jaringan ini mempunyai bentuk yang bermacam-macam sesuai letak dan fungsinya.
·      Berdasarkan komposisinya : jaringan pada tumbuhan dibedakan menjadi jaringan sederhana yang terdiri atas satu macam sel (misalnya jaringan parenkim dan jaringan kolenkim) dan jaringan majemuk yang terdiri atas lebih dari satu macam sel (misalnya jaringan pelindung dan jaringan pengangkut).
·      Berdasarkan fungsinya : jaringan tumbuhan dapat digolongkan menjadi jaringan dasar, jaringan pelindung, jaringan pengangkut, jaringan penguat dan jaringan sekretori. Jaringan-jaringan tersebut bersama jaringan yang lain menyusun satu organ pada tumbuhan. Organ vegetatif pada tumbuhan terdiri atas akar, batang, dan daun.
2.    Jaringan penyusun tubuh hewan dapat digolongkan menjadi empat kelompok yaitu:
·      Jaringan epitel : jaringan ini susunannya rapat sehingga tidak terdapat ruang antar sel, berfungsi dalam sekresi dan ekskresi. Berdasarkan bentuk dan susunannya, jaringan epitel terdiri atas epitel pipih selapis (epitel squamosa biasa), epitel kubus selapis, dan epitel kolumner (memanjang).
·      Jaringan ikat : jaringan ini letaknya berjauhan, berfungsi mengikat jaringan serta alat tubuh. Berdasarkan strukturnya, jaringan ikat dibedakan menjadi jaringan ikat longgar, jaringan ikat padat, jaringan lemak, jaringan rawan, tulang, dan darah.
·      Jaringan otot : jaringan ini selnya memanjang berbentuk serabut, berfungsi sebagai alat gerak. Ada tiga macam otot yaitu otot polos, otot berbaris lintang, dan otot jantung.
·      Jaringan saraf : jaringan ini terdiri atas neuron dan neuroglia, berperan utk mengatur kegiatan otot serta organ dan terima serta melanjutkan rangsangan.
Dalam ilmu biologi jaringan merupakan sekumpulan sel-sel yang memiliki bentuk, asal, struktur dan fungsi yang sama. Sekumpulan jaringan akan membentuk organ yang kemudian dari organ akan menciptakan suatu jaringan organ yang kemudian akan membentuk suatu kehidupan. Cabang ilmu biologi yang mempelajari mengenai jaringan dan hubungannya terhadap kehidupan disebut histology. Jaringan tumbuhan merupakan sekumpulan sel-sel tumbuhan yang mempunyaibentuk, asal, struktur dan fungsi yang sama. Pada jaringan tumbuhan terdiri atas jaringan meristem dan jaringan permanen. Jaringan meristem adalah jaringan yang selnya selalu membelah. Jaringan meristem ini dibedakan lagi menjadi jaringan meristem primer dan jaringan meristem sekunder yang terdapat pada titik tumbuh dan jaringan meristem sekunder pada kambium.  Jaringan permanen adalah jaringan yang tidak merismatis dan selnya tidak akan membelah lagi. Jaringan primer dibedakan lagi atas 4 jaringan, yaitu jaringan epidermis, jaringan parenkim, jaringan penyokong dan jaringan pengangkut. Jaringan penyusun tubuh tumbuhan dapat digolong-golongkan berdasarkan umur, komposisi, dan fungsinya.
Berdasarkan umurnya, jaringan dibedakan menjadi jaringan muda atau disebut juga jaringan meristem dan jaringan dewasa. Jaringan meristem adalah jaringan yang terus-menerus membelah. Berdasarkan asalusulnya, jaringan meristem dikelompokkan menjadi dua, yaitu :
-       Jaringan meristem primer
Jaringan meristem primer merupakan perkembangan lebih lanjut dari pertumbuhanembrio. Contohnya ujung batang dan ujung akar. Meristem yang di ujung batang danujung akar disebut meristem apikal. Aktivitas jaringan meristem primermengakibatkan batang dan akar bertambang panjang. Pertumbuhan jaringanmeristem primer disebut pertumbuhan primer.
-       Jaringan meristem sekunder
   Jaringan meristem ini berasal dari jaringan dewasa, yaitu kambium dan gabus.Pertumbuhan jaringan meristem sekunder disebut pertumbuhan sekunder. Kegiatan jaringan meristem menimbulkan pertambahan besar tubuh tumbuhan.Berdasarkan posisi dalam tubuh tumbuhan, meristem dibedakan menjadi tiga, yaitu : Meristem apikal; terdapat di ujung pucuk utama, pucuk lateral, serta ujung akar. Meristem interkalar; terdapat di antara jaringan dewasa, contoh pada pangkalruas suku rumput-rumputan. Meristem lateral; terletak sejajar dengan permukaan organ tempat ditemukannya.Contohnya kambium dan kambium gabus (felogen).
Sedangkan jaringan dewasa adalah jaringan yang sudah berhenti membelah. Sifat-sifat jaringandewasa antara lain sebagai berikut.
a. Tidak mempunyai aktivitas untuk memperbanyak diri.
b. Ukuran relatif besar dibanding sel meristem.
c. Memiliki vakuola yang besar.
d. Kadang-kadang selnya sudah mati.
e. Dinding sel telah mengalami penebalan.
f. Terdapat ruang antarsel.
Berdasarkan komposisinya, jaringan dibedakan menjadi jaringan sederhana dan jaringan majemuk. Jaringan sederhana merupakan jaringan yang tersusun atas satu macam sel. Contoh jaringan sederhana yaitu jaringan parenkim dan jaringan kolenkim. Jaringan parenkim atau sering pula disebut jaringan dasar merupakan suatu jaringan yang tersusun dari sel – sel parenkim, dengan demikian dapat diartikan bahwa sel – sel parenkim itu merupakan masa (sel-sel) yang menyebar luas pada seluruh organ dari tumbuhan. Dan jaringan kolenkim merupakan jaringan homogen yang tersusun dari satu macam sel yaitu sel kolenkim. Sedangkan jaringan majemuk merupakan jaringan yang tersusun atas lebih dari satu macam sel. Contohnya yaitu jaringan jaringan pelindung dan jaringan pengangkut. Jaringan pelindung ini berfungsi untuk melindungi tumbuhan dari lingkungan luar. Di dalam jaringan pelindung ini terdapat jaringan epidermis dan jaringan bergabus. Dan jaringan pengangkut terbentuk dari sel – sel yang kedudukan atau letaknya membentang menurut arah pengangkutan. Jaringan pengangkut terdiri dari xilem dan floem.
Berdasarkan fungsinya, jaringan pada tumbuhan dibedakan menjadi:
·      Jaringan dasar, jaringan dasar pada tumbuhan adalah jaringan yang mengisi sebagian besar tumbuh tumbuhan. Fungsi utamanya adalah mengisi biomassa, menjalankan berbagai fungsi fisiologi vital, dan menopang serta memberi bentuk tubuh tumbuhan.
·      Jaringan pelindung contohnya,  jaringan epidermis yaitu jaringan yang letaknya paling luar, menutupi permukaan tubuh tumbuhan. Bentuk jaringan epidermis bermacam-macam. Pada tumbuhan yang sudah mengalami pertumbuhan sekunder, akar dan batangnya sudah tidak lagi memiliki jaringan epidermis, fungsi jaringan epidermis untuk melindungi jaringan di sebelah dalamnya dan jaringan gabus yang berfungsi untuk melindungi jaringan lain agar tidak kehilangan banyak air, mengingat sel-sel gabus yang bersifat kedap air. Pada Dikotil, jaringan gabus dibentuk oleh kambium gabus atau felogen, pembentukan jaringan gabus ke arah dalam berupa sel-sel hidup yang disebut feloderm, ke arah luar berupa sel-sel mati yang disebut felem.
·      Jaringan pengangkut, Jaringan pengangkut bertugas mengangkut zat-zat yang dibutuhkan oleh tumbuhan. Ada 2 macam jaringan; yakni xilem atau pembuluh kayu dan floem atau pembuluh lapis/pembuluh kulit kayu. Xilem bertugas mengangkut air dan garam-garam mineral terlarut dari akar ke seluruh bagian tubuh tumbuhan. Xilem ada 2 macam: trakea dan trakeid. Floem bertugas mengangkut hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tubuh tumbuhan.
·      Jaringan penguat, nama lainnya stereon. Fungsinya untuk menguatkan bagian tubuh tumbuhan. Terdiri dari kolenkim dan sklerenkim.
a.  Kolenkim
          Sebagian besar dinding sel jaringan kolenkim terdiri dari senyawa selulosa merupakan jaringan penguat pada organ tubuh muda atau bagian tubuh tumbuhan yang lunak.
 b. Sklerenkim                                       
     Selain mengandung selulosa dinding sel, jaringan sklerenkim mengandung senyawa lignin, sehingga sel-selnya menjadi kuat dan keras. Sklerenkim terdiri dari dua macam yaitu serabut/serat dan sklereid atau sel batu. Batok kelapa adalah contoh yang baik dari bagian tubuh tumbuhan yang mengandung serabut dan sklereid.
·      jaringan sekretori, Jaringan penguat berfungsi untuk memberi kekuatan terhadap bagian tubuh tanaman, sehingga disebut juga sebagai jaringan penyokong. Sedangkan jaringan sekretori adalah jaringan yang berfungsi untuk mensekresikan air atau senyawa lain. Senyawa yang ada dalam struktur sekresi mungkin akan diekresikan dari sel atau baru akan dilepaskan ketika terjadi disintegrasi sel. 
Organ vegetatif pada tumbuhan terdiri atas akar, batang, dan daun. Akar terdiri atas jaringan epidermis, korteks, endodermis, dan jaringan pengangkut. Batang terdiri atas jaringan epidermis, korteks, dan stele (silinder pusat). Sedangkan daun terdiri atas jaringan epidermis atas dan bawah, jaringan klorenkim, dan jaringan pengangkut.
Penggolongan Tanaman berdasarkan umur atau masa tanam. Berdasarkan umur atau masa tanam nya, tumbuhan di klasifikasikan kedalam 2 kategori, yaitu tanaman semusim, dan tanaman tahunan. Tanaman semusim adalah tanaman yang masa tanamnya sangat pendek yaitu kurang dari satu musim dan jika di tanam melebihi masa itu, tingkat produktivitasnya menurun. Tanaman tahunan adalah tanaman yang masa hidupnya dapat mencapai bertahun-tahun dan tetap produktif. Dan adapun pengolongan jaringan penyusun tumbuhan berdasarkan umurnya,  jaringan dibedakan menjadi jaringan muda atau disebut juga jaringan meristem dan jaringan dewasa. Jaringan meristem adalah jaringan yang terus-menerus membelah. Berdasarkan asalusulnya, jaringan meristem dikelompokkan menjadi dua, yaitu : meristem primer adalah meristem  yang berkembang dari sel embrional, meristem primer terdapat pada misalnya kuncup ujung batang dan ujung akar. Serta meristem sekunder adalah meristem yang berkembang dari jaringan permanen yang telah mengalami deferensiasi dan spesialisasi  (sudah terhenti pertumbuhannya) tetapi menjadi embrional  kembali, contoh meristem sekunder adalah kambium gabus yang terbentuk dari parenkim atau kolenkim.
Percobaan atau praktikum kali ini yaitu mempelajari jaringan pada tumbuhan. Tujuannya yaitu agar para praktikan dapat menjelaskan jaringan-jaringan penyusun tubuh tumbuhan. Pada praktikum ini,  pengamatan yang dilakukan  sebanyak 3 kali, yaitu ada preparat akar monokotil, preparat penampang melintang daun Zea mays, dan preparat batang monokotil. Pada pengamatan pertama yaitu pada preparat akar monokotil berdasarkan hasil pengamatan dibawah mikroskop dengan perbesaran 4x10, dapat diketahui bahwa preparat akar monokotil tersusun atas jaringan epidermis, jaringan korteks, xilem dan floem, dan xilem. Jaringan epidermis disini terletak pada bagian atas dan bawah daun yang berfungsi sebagai pelindung. Korteks berfungsi untuk tempat penyimpanan cadangan makanan. Lapisan terdalam dari korteks disebut endodermis. Dan selanjunya ada floem dan xilem yang berfungsi sebagai pengangkut air dan garam mineral dan pengedar hasil fotosintesis ke seluruh tubuh.
Pengamatan yang kedua yaitu pada preparat penampang melintang daun Zea mays. Berdasarkan hasil pengamatan dibawah mikroskop dengan perbesaran 4x10, hasil pengamatan di mikroskop menunjukkan bahwa penampang melintang daun Zea mays terdiri atas dinding sel epidermis, sitoplasma dan stomata. Dinding sel berfungsi  sebagai proteksi sel terhadap faktor-faktor mekanis dan memberi bentuk sel relatif tetap. Jaringan epidermis disini terletak pada bagian atas dan bawah daun yang berfungsi sebagai pelindung. Serta stomata yang berfungsi sebagai jalan masuknya CO2 dari  udara pada proses  fotosintesis, sebagai jalan penguapan (transpirasi), dan sebagai jalan pernafasan (respirasi)
Pengamatan selanjutnya yang terakhir yaitu pada preparat batang monokotil. Berdasarkan hasil pengamatan di bawah mikroskop dengan perbesaran 4x10, dapat diketahui bahwa jaringan penyusun batang monokotil terdiri atas epidermis, xilem dan floem. Epidermis berfungsi sebagai pelindung.  Xilem berfungsi sebagai pengangkut air dan garam-garam mineral dari akar ke seluruh tumbuhan, dan folem berfungsi mengangkut zat Organik hasil fotosintesis dari daun keseluruh bagian tubuh tumbuhan.
Daun berfungsi sebagai tempat fotosintesis, tempat terjadinya transpirasi dan gutasi, penyimpanan cadangan makanan (pada vakuola amilum), transpirasi dan pertukaran gas (pada stomata). Daun lengkap terdiri atas: tangkai daun, pelepah daun, dan helaian daun. Struktur jaringan penyusun daun:
1.    Epidermis: berupa satu lapis sel, dinding sel mengalami penebalan dari zat kutin (kutikula) atau lignin, terdapat stomata, dan terkadang ada trikoma dan sel kipas
2.    Mesofil: terdapat parenkim palisade (jaringan tiang), dan parenkim spons (jaringan bunga karang).
3.    Berkas pengangkut terdapat dalam tulang daun (xylem dan floem).
Gambar 1.1 Penampang melintang pada daun (sumber:    
             http://99gambar.blogspot.co.id, 2015)
Fungsi dari bagian-bagian daun yaitu sebagai berikut:
·      Epidermis
Jaringan epidermis selalu terletak paling luar pada semua organ tumbuhan, begitu jua dengan daun. Jaringan ini tersusun atas selapis sel yang tersusun rapat. Keberadaan epidermis sangat penting bagi tumbuh kembang tumbuhan. Peran utama sebagai pelindung jaringan yang ada di bawahnya, baik dari kerusakan mekanis, paparan cahaya, patogen, atau perubahan suhu yang ekstrem, dan sebagai pintu masuk keluarnya zat. Begitu banyaknya proses yang terjadi di epidermis daun, jaringan ini mengalami modifikasi yang bervariasi pada tumbuhan. Adapun modifikasi epidermis penyusun daun antara lain:
a. Kutikula
Merupakan lapisan lilis yang terdapat di epidermis atas daun. Terbentuk dari proses penebalan dinding sel luar epidermis atas. Adanya kutikula berfungsi sebagai pelindung dan mencegah penguapan yang menyebabkan kehilangan air melalui epidermis atas daun.
b.  Stomata 
Atau mulut / celah daun yang terbentuk dari lapidan epidermis bawah daun. Berfungsi sebagai tempat pertukaran gas oksigen dan karbondioksida, dan juga dapat berlangsung proses penguapan air. Oleh karena itu, tumbuhan xerofit (habitat kering) memiliki struktur daun yang kecil (duri) atau tidak memiliki daun sama sekali. 
c.  Trikomata
Disebut juga sel rambut halus yang terbentuk di epidermis permukaan atau bawah daun. Fungsinya tak jauh berbeda, yakni mencegah penguapan berlebih.
·      Parenkim
Jaringan parenkim yang menyusun daun disebut dengan mesofil daun atau daging daun, hal ini karena mengisi sebagaian besar ruang pada daun. Mesofil daun terdapat dengan dua jenis sel yang berbeda namun memiliki fungsi yang sama yakni tempat utama terjadinya fotosintesis. Macam parenkim yang menyusun daun yaitu:
a.  Palisade (jaringan tiang)
Palisade memiliki bentuk memanjang, terletak tepat dibawah epidermis atas. Sel – sel palisade tersusun rapi dan rapat. Palisade memiliki kloroplas lebih banyak dibanding spons. Oleh karena itu intensitas fotosintesis yang terjadi pada palisade lebih banyak dibanding spons. 
b.  Spons (jaringan bunga karang)
Memiliki bentuk seperti sel – sel parenkim yakni hexagonal yang tersusun sangat longgar sehingga terdapat rongga antar sel yang cukup besar. 
·      Jaringan pengangkut
Jaringan pengangkut bertugas mengangkut zat-zat yang dibutuhkan oleh tumbuhan. Ada dua macam jaringan; yakni xilem atau pembuluh kayu dan floem atau pembuluh lapis/pembuluh kulit kayu. Xilem bertugas mengangkut air dan garam-garam mineral terlarut dari akar ke seluruh bagian tubuh tumbuhan. Xilem ada dua macam: trakea dan trakeid. Floem bertugas mengangkut hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tubuh tumbuhan.
VII.PENUTUP
7.1     Kesimpulan
Berdasarkan permasalahan dari percobaan atau praktikum yang dilakukan dan tujuan dari praktikum ini dapat disimpulkan bahwa jaringan penyusun tubuh tumbuhan digolongkan menjadi tiga yaitu berdasarkan umur, komposisi, dan fungsi dari jaringan tersebut. Berdasarkan umurnya; jaringan digolongkan menjadi jaringan muda dan jaringan dewasa. Berdasarkan komposisinya; jaringan digolongkan menjadi jaringan sederhana dan jaringan majemuk. Serta berdasarkan fungsinya; jaringan dapat digolongkan berdasarkan jaringan dasar, jaringan pelindung, jaringan pengangkut, jaringan penguat, dan jaringan sekretori.
7.2     Saran
Adapun saran setelah melakukan praktikum ini adalah :
1.    Sebaiknya sebelum praktikum dimulai para praktikan sebaiknya mempelajari terlebih dahulu tujuan dari praktikum agar hasil yang didapat sesuai.
2.    Untuk para praktikan sebaiknya lebih teliti dan berkonsentrasi lagi dalam melakukan praktikum saat mengamati maupun menggambar hasil pengamatan jaringan tumbuhan yang dilihat pada mikroskop, agar hasil yang diperoleh bisa maksimal dan akurat.
3.    Untuk asisten dalam memberi penjelasan materi praktikum sebaiknya lebih secara perlahan-lahan supaya dapat dimengerti.
DAFTAR PUSTAKA
Campbell, N.A. et al. 2008. Biologi Edisi Kedelapan Jilid 2. Jakarta : Erlangga.

Darmanti, S.2015. Penebalan Dinding Sel Xilem Tanaman Kedelai  (Glycine max (L.) Merr.)var.Grobongan Akibat Cekaman Ganda Interferensi Teki (Cyperus rotundus L.) dan Kekeringan. Jurnal Buletin Anatomi dan  Fisiologi,  Vol. XXIII, Nomor.2, Oktober 2015 hal:23-28.

Dewi, V.P., I. Hindun, dan S. Wahyuni.2015. Studi Trikoma Daun pada Famili Solanaceae sebagai Sumber Belajar Biologi. Jurnal Pendidikan Biologi Indonesia, Vol.1, No.2, 2015 hal: 209-218.

Mason,  K.A. et al.2011. Biology Ninth Edition. America: Mc.Grow Hill.

National Geographic. 2004. Biology :The Dynamics of  Life. America : Mc.Grow 
Hill.

Waluyo,  J.2006. Biologi Dasar. Jember: Jember University Press.
LAMPIRAN
1.    Preparat akar monokotil
2.    Penampang melintang daun Zea mays
3.    Preparat batang monokotil

0 komentar:

Posting Komentar